Tak lama sebelum dilantik menjadi gubernur, Ahok menyatakan keluar dari Partai Gerindra karena merasa tak sepaham dengan partai tersebut terkait proses pemilihan kepala daerah.
Selama menjabat Gubernur DKI, Ahok tak bergabung dengan partai manapun. Dalam persiapan menghadapi Pilkada DKI 2017, Ahok sempat menyatakan ingin maju melalui jalur independen. Melalui bantuan kelompok relawannya, "Teman Ahok", ia sudah memiliki modal 1 juta data KTP.
Namun dalam perkembangannya, Ahok akhirnya membatalkan niatnya maju melalui jalur independen menyusul datangnya dukungan dari Hanura, Golkar, dan Nasdem. Sehari sebelum dibukanya pendaftaran oleh KPU DKI, dukungan kepadanya juga datang dari PDI-P.
Ahok kemudian mendaftar sebagai calon gubernur dengan diusung empat partai. Pada Pilkada DKI 2017, Ahok menyebut secara garis besar visi misinya sama dengan visi misi saat dirinya maju mendampingi Joko Widodo pada Pilkada DKI 2012.
"Kami ingin kepala, dompet, sama perut warga Jakarta penuh," ujar Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (23/9/2016).
Otak penuh berarti pendidikan terjangkau dan berkualitas, mengembalikan tempat ibadah menjadi pusat kegiatan masyarakat, dan membuka semua data secara transparan guna meningkatkan partisipasi publik dengan berbagai program e-government.
Kemudian perut penuh berarti masyarakat menikmati makanan yang aman dan bergizi serta memperkuat BUMD sebagai penyeimbang harga dan menjaga suplai kebutuhan.
Sementara kantong penuh berarti pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan penghasilan dan subsidi di berbagai bidang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar sesuai kebutuhan hidup cukup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.