Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ditagih soal Janji Tanah Sengketa Dapat Ditempati jika Sudah 20 Tahun

Kompas.com - 27/09/2016, 14:25 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengacara Publik dari LBH Jakarta, Alldo Fellix Januardy, kecewa dengan janji Joko Widodo saat jadi calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI Jakarta 2012. Saat itu, Jokowi berjanji akan menerbitkan sertifikat bagi warga yang sudah tinggal minimal 20 tahun di tanah yang bersengketa dengan negara.

"Pak Jokowi juga bilang begitu di kampanyenya, 'Kalau (sudah) 20 tahun (tinggal), saya terbitkan sertifikatnya'. Sampai beliau (Jokowi) jadi presiden, (dan) BPN (Badan Pertanahan Negara) di bawahnya, enggak ada sertifikat," kata Alldo di Gedung MK, Jakarta, Selasa (27/9/2016).

Alldo juga mengacu pada Pasal 1963 dan 1967 KUH Perdata. Di dalam pasal tersebut juga terdapat ketentuan pemberian sertifikat bila tanah sudah ditempati lebih dari 30 tahun. Alldo menambahkan, para warga sudah berupaya untuk mengurus agar bisa mendapatkan sertifikat tanah.

Namun, para warga disebut terbentur oleh adanya pungutan liar puluhan juta rupiah. Oleh karena itu, Alldo mendampingi para warga korban penggusuran Pemprov DKI Jakarta untuk mengajukan permohonan uji materi Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4 dan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 51 PRP Tahun 1960 tentang Larangan Pemakaian Tanah Tanpa Izin yang Berhak atau Kuasanya.

Terlebih lagi, undang-undang tersebut dianggap sudah tidak kontekstual lantaran dibuat saat masa pemberontakan. Saat itu, banyak wilayah Indonesia yang direbut militer untuk pertahanan dari pemberontakan.

"Nah, ini sekarang malah dipakai untuk korban-korban penggusuran. Padahal udah ada undang-undang lain," tambah Alldo.

Kompas TV Sengketa Tanah, Warga & TNI Ricuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Megapolitan
Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Megapolitan
Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Megapolitan
Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Megapolitan
Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com