JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tak langsung percaya dengan penjelasan Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi terkait masalah lahan warga. Basuki berencana memanggil kedua pihak untuk menjelaskan duduk perkaranya.
"Panggil saja orangnya, suruh berdebat, gua jadi wasit. Aku kan dulu di panja (panitia kerja) sengketa tanah komisi II DPR RI. Aku sudah biasa gelar perkara dengerin orang sampai luar kota," ujar Basuki atau Ahok di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Selasa (27/9/2016).
Sebelumnya, Ahok kesal kepada Anas karena tak sedikit warga yang datang ke Balai Kota DKI Jakarta untuk mengadu masalah lahan di Jakarta Barat. Contohnya seperti Andre, warga Krendang Utara, Tambora, Jakarta Barat.
Kepada Ahok, Andre mengaku sebagian rumahnya dibongkar oleh Pemkot Jakarta Barat pada November 2015 lalu. Padahal berdasarkan sertifikat yang dimiliki Pemkot Jakarta Barat, bangunan di Jalan Krendang Indahlah yang harus dibongkar.
Andre mengatakan, lahan yang ditempatinya merupakan lahan pribadi dan bukan lahan fasilitas sosial maupun fasilitas umum. Dia mengaku sudah membuka apotek di lokasi tersebut selama 30 tahun.
Setelah Andre, ada seorang warga lagi yang mengadukan masalah lahannya di Jakarta Barat. Sementara, Anies mengatakan warga tersebut sudah pernah menggugat ke pengadilan.
Namun, gugatannya ditolak dan sudah kalah di pengadilan. Anas mengatakan pihaknya tidak salah membongkar.
"Enggak (salah bongkar), bohong dia itu, bikin gubernur marah," kata dia.
Tak hanya itu, saat mengecek izin mendirikan bangunan (IMB) warga tersebut, IMB milik yang bersangkutan palsu.