Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehadiran Amien Rais dan Habiburokhman Bikin Demo Anti-Ahok Dinilai Politis

Kompas.com - 16/10/2016, 16:57 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Demo yang dilakukan oleh sejumlah organisasi Islam penolak Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Jumat (14/10/2016) pekan lalu, dinilai bermuatan politis.

Pasalnya, demo itu juga diikuti oleh politisi seperti Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dan kader Partai Gerindra Habiburokhman.

"Jangan lupa, Amien Rais kan politisi juga. Kita tahu dia juga pasti punya kepentingan," kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago, saat dihubungi, Minggu (16/10/2016).

Apalagi, Partai Amien Rais dan Habiburokhman sama-sama berlawanan dengan Ahok yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat di pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017.

PAN mendukung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. Sementara Partai Gerindra mendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

(baca: Ruhut: Itu "Tim Sukses" Kami yang Demo Ahok Kemarin)

Padahal, demo dimaksudkan untuk memprotes Ahok yang sudah dianggap melakukan penistaan agama, bukan berkaitan dengan Pilgub DKI Jakarta.

Kendati demikian, Pangi tak mempermasalahkan apabila Amien dan Habiburokhman hadir di demo itu dalam kapasitasnya sebagai tokoh muslim, bukan sebagai poltisi.

Yang terpenting, kata dia, demo harus tetap dilakukan dengan menjunjung nilai-nilai demokrasi.

"Asalkan kita menghindari isu-isu SARA (suku, ras, agama dan antargolongan) ini saja," ujarnya.

Habiburokhman, Ketua Bidang Advokasi DPP  Gerindra, mengaku ikut unjuk rasa bersama ormas keagamaan tas keinginannya sendiri.

(baca: Ini Pengakuan Habiburokhman yang Ikut Ormas Keagamaan Pendemo Ahok)

 

"Saya ikut dari Masjid Istiqlal tadi. Memang saya yang mau ikut. Atas keinginan saya sendiri," kata Habiburokhman.

Sebelumnya, Ahok menyebut gabungan ormas yang akan berunjuk rasa menentang dirinya merupakan pihak-pihak yang sudah lama menginginkan dirinya terkena kasus hukum.

Ia kemudian mencontohkan unjuk rasa yang pernah dilakukan pihak yang sama beberapa bulan silam.

(baca: Polisi Terima Delapan Laporan terhadap Ahok)

Ahok menyebut, saat itu, unjuk rasa berisi tuntutan agar penegak hukum menetapkannya sebagai tersangka untuk kasus pembelian lahan RS Sumber Waras dan reklamasi Teluk Jakarta.

"Tujuannya cuma satu, gimana Ahok bisa masuk penjara, enggak ikut Pilkada," kata Ahok di Balai Kota, Jumat (14/10/2016).

Kompas TV Polri Tindaklanjuti Laporan Tuduhan Penistaan Agama oleh Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com