Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Luncurkan Konsep Kafe untuk "Hangout" di Trotoar Sudirman-Thamrin

Kompas.com - 17/10/2016, 10:28 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meluncurkan satu kafe yang diberi nama JakBistro di Balai Kota, Senin (17/10/2016). Kafe ini merupakan konsep kafe untuk hangout yang akan ditempatkan di sepanjang trotoar Jalan Sudirman-Thamrin.

Menurut Ahok (sapaan Basuki), rencana untuk menjadikan sepanjang trotoar Jalan Sudirman-Thamrin tempat hangout berawal dari kunjungannya ke Belanda beberapa bulan silam.

Saat itu, ia mengamati jalan-jalan utama di Belanda tidak terlalu lebar, namun memiliki trotoar luas. Di sepanjang trotoar itu, terdapat kafe-kafe kecil untuk tempat hangout warga.

Kafe JakBistro adalah kafe kecil dengan luasnya tak lebih dari sekitar 5 meter persegi. Di Balai Kota, kafe yang dikelola oleh PT Jakarta Tourisindo ini ditempatkan di selasar yang biasa menjadi tempat orang lalu lalang.

"Model-model semacam ini di Eropa banyak sekali. Hanya kecil begini, terus dikasih meja-meja," kata dia.

Menurut Ahok, Pemerintah Provinsi DKI berencana melebarkan trotoar di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin menjadi sekitar 9-10 meter. Setelah itu, pengelola gedung-gedung bertingkat diminta untuk membongkar pagar.

Kompensasinya, mereka boleh menyewakan lahannya untuk menjadi lokasi kafe-kafe semodel dengan JakBistro.

"Pagar yang dia buka boleh buat dia naruh model-model seperti JakBistro ini. Sehingga, Jakarta bisa 24 jam. Antar pagar itu bisa jualan. Seperti Sarinah sudah taruh martabak di pojok," kata Ahok.

Untuk tahap awal, Ahok menargetkan pelebaran trotoar Jalan Sudirman-Thamrin akan selesai pada awal 2017, khusus untuk ruas jalan dari Monas-Bundaran HI. Pelebaran trotoar dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lajur Jalan Thamrin.

Selain bertujuan untuk melebarkan trotoar, Ahok menyatakan, pengurangan lajur juga akan membuat Jalan Sudirman-Thamrin memiliki jumlah lajur yang sama.

"(Jalan Sudirman-Thamrin) kita ada 7,7 kilomter. Kalau dilihat dari Semanggi, dari Bundaran HI, hanya ada empat lajur. Kenapa mesti biarkan sampai enam lajur dari Monas sampai Bundaran HI. Nah ini kita mesti bangun trotoar," ucap Ahok.

Kompas TV Pejalan Kaki yang Teraniaya - Sekitar Kita eps Menitip Nyawa di Jalan Raya seg 1
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com