JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, tengah memeriksa jenazah SA (21), pelaku penyerangan terhadap anggota polisi di Kota Tangerang, Banten, Kamis (20/10/2016).
SA tewas dalam perjalanan menuju ke RS Polri diduga karena kehabisan darah. Ia mengalami sejumlah luka tembak setelah menyerang tiga orang polisi dengan pisau di depan sekolah Yupentek, Kawasan Pendidikan Cikokol, Kota Tangerang, Kamis pagi.
(Baca: Penyerang Polisi di Tangerang Diduga Sengaja Mengincar Petugas di Lapangan.)
Salah satu polisi yang menjadi korban penyerangan adalah Kapolsek Tangerang Komisaris Effendi. Polisi akhirnya melumpuhkan SA dengan menembaknya.
"Jenazahnya sudah di sini (RS Polri). Sedang diperiksa forensik," kata Kepala Humas RS Polri Kramatjati, AKBP Purnamawati, Kamis sore.
Purnamawati tidak merinci kapan tepatnya jenazah SA tiba di RS Polri. Para awak media yang menunggu kedatangan jenazah SA di depan Gedung Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramatjati tidak ada yang mengetahui kedatangannya.
Purnamawati juga belum dapat memastikan penyebab pasti kematian SA.
"Belum tahu (penyebab kematian), kan masih diperiksa," kata dia.
Purnamawati menuturkan, belum ada keluarga SA yang tiba di RS Polri Kramatjati. Ia juga belum mengetahui setelah selesai diperiksa jenazah SA akan dibawa kemana.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, yang dihubungi secara terpisah mengatakan, SA tewas dalam perjalanan dari RSUD Tangerang menuju ke RS Polri Kramatjati.
Awi mengungkapkan, alasan SA dipindah dari RSUD Tangerang ke RS Polri karena masalah keamanan.
"Berdasarkan keterangan Kapolres, (SA dipindah) pertama demi keamanan. kedua karena dia tersangka lebih aman di sana," kata Awi.
(Baca: Polisi Sebut Penyerang Kapolsek Tangerang Diduga Terlibat Jaringan ISIS.)