Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sampaikan "Salam Dua Jari" lewat Media Sosial

Kompas.com - 26/10/2016, 09:46 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berkomentar lewat akun Twitter dan Instagram-nya setelah mendapatkan nomor dua dalam pengundian nomor pemilihan untuk Pilkada DKI Jakarta 2017 pada Selasa (25/10/2016) malam.

Semalam Ahok tidak berkomentar sedikit pun terkait nomor yang didapatnya itu. Seusai mendapatkan nomor pemilihan, Ahok langsung pergi.

Ia baru berkomentar di media sosial pada Rabu pagi ini.

"Selamat pagi, semalam saya dan Pak Djarot mendapat nomor urut 2. #salam2jari ??????," tulis akun Twitter @basuki_btp, Jakarta, Rabu.

Sementara di akun Instagram-nya, @basukibtp, Ahok juga memberitahukan bahwa dirinya mendapat nomor dua pada pengundian semalam. Di situ ia juga mengajak warga Provinsi DKI Jakarta untuk memilih pada 15 Februari 2017.

"Semua warga yang sudah mendapat kartu pemilih, harus hadir ke TPS pada 15 Februari 2017 nanti. #Kerja #TerbuktiTeruji #salam2jari ??????," tulis akun @basukibtp.

"Salam Dua Jari" merupakan lagu yang sempat populer pada saat Pilpres 2014. Lagu ini pernah menjadi yel dukungan untuk Jokowi dan Jusuf Kalla pada saat Pilpres 2014. Ketika itu, lirik lagu tersebut masih menggunakan nama Jokowi yang juga mendapat nomor pemilihan dua.

Lagu tersebut sempat dinyanyikan pendukung Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat di Kemayoran, Jakarta, Selasa kemarin, setelah pasangan cagub-cawagub DKI itu mendapat nomor pemilihan dua.

"Salam dua jari, jangan lupa pilih Basuki," teriak para pendukung.

Ahok-Djarot merupakan cagub-cawagub yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Golkar, Partai Nasdem, dan Partai Hanura.

Kompas TV Ahok-Djarot Nomor Urut 2, Agus-Sylvia Nomor 1, & Anies-Sandi Nomor Urut 3
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com