Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Kawasan Cakung Ini Dukung Gerakan Basmi Tikus

Kompas.com - 26/10/2016, 15:44 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecamatan Cakung di wilayah Jakarta Timur dinilai sebagai salah satu daerah yang banyak terdapat hama tikus. Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melaksanakan program gerakan basmi tikus.

Dari penelusuran Kompas.com, salah satu permukiman yang terdapat banyak tikus ini yakni wilayah Rawa Kuning, di RT 05 RW 05 Kelurahan Ujung Menteng, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Khususnya di permukiman padatnya yang hanya dapat diakses dengan sepeda motor.

Di rumah-rumah yang saling berhadapan dan berdempetan itu, langsung berbatasan dengan got kecil. Got ini mengaliri air dari limbah rumah tangga yang kotor. Saluran air itu juga menjadi tidak apik karena di salah satu sudut berdiri kandang ayam warga di atasnya.

Kawasan ini, juga berdekatan dengan area persawahan di Rawa Bebek. Berdekatan juga dengan gubuk-gubuk barang bekas dan tempat usaha bersi. Karenanya, tikus banyak hidup di saluran got permukiman tersebut.

Salah satu warga RT 05 RW 05, Mahmudin (62), termasuk yang merasa terganggu dengan masalah tikus ini. Ia pun mendukung langkah Pemprov DKI Jakarta untuk membasmi hama tikus.

"Malah bagus kan (program itu). Apalagi saya dengar di TV dibayar Rp 20.000. Di sini kalau tikus memang banyak, ya mengganggu," kata Mahmudin, kepada Kompas.com, saat ditemui di rumahnya, Rabu (26/10/2016).

Dirinya membenarkan banyak tikus yang mengganggu berasal dari got, baik di depan ataupun di belakang rumahnya. Selain bisa berdampak pada kesehatan dan kebersihan, tikus kerap meninggalkan kotoran yang membuat bau di lingkungan itu.

Hanya, diakuinya belum terdengar ada warga setempat yang sampai jatuh sakit akibat tikus.

"Di sini tikus gotnya keluar pas malam, sekali keluar puluhan (tikus) ada. Dia cari makannya malam. Bahaya kan tikus gitu buat kesehatan, lebih jorok dari tikus sawah karena dia tinggalnya di got. Kalau tikus sawah makannya padi," ujar Mahmudin.

Warga lainnya di RT 07 RW 05 kawasan tersebut, Faisal (40) juga mengungkapkan hal senada. Menurut Faisal, karena kerap masuk ke rumah dan hidup di pemukiman tersebut, hampir dikatakan warga sudah terbisa. Padahal, hama tikus ini sebenarnya mengganggu.

"Dari pemukiman sini juga ada, dari sawah di sana juga ada. Saya dukung karena sangat terganggu sih kalau masalah tikus. Tapi saya juga di rumah enggak pernah siapin perangkat tikus atau apa, habis mau gimana (ada terus)," ujar Faisal.

Komariah, warga RT 05 RW 05, punya pendapat berbeda. Ia sudah acuh dengan masalah tikus, meski kadang-kadang kerap masuk ke rumah. Sebab, Ibu yang berdagang sayur dan membuka warung di rumahnya itu mengatakan, tikus tidak mengusik dagangannya.

"Namanya tikus got banyak. Kadang-kadang aja sih masuk ke rumah, tapi ada dagangan saya juga dia enggak makan. Rumah yang cakep-cakep di sini aja dia masuk, wajarlah namanya tikus," ujar Komariah.

Dirinya menyerahkan kebijakan pembasmian tikus kepada Pemprov DKI Jakarta. Namun, belum ada aksi nyata dari pemerintah soal wacana ini di kawasan itu.

"Saya (sebagai) masyarakat terserah sajalah," ujar Komariah. (Baca: Begini Cara Pembasmian Tikus di Jakarta)

Mendadak

Sebelumnya, Kepala Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (DKPKP) DKI Jakarta, Darjamuni, menyebut Kecamatan Cakung termasuk salah satu daerah pemberantasan tikus selain Johar Baru di Jakarta Pusat.

Menurut Darjamuni, DKPKP mendapat laporan banyaknya tikus di dua kecamatan tersebut. Sehingga DKPKP akan bekerja sama dengan suku dinas setempat untuk menjalankan program basmi tikus itu. Ia menjelaskan pihaknya masih akan mengkaji rencana pelaksanaan program itu di dua wilayah.

"Karena program ini mendadak, mungkin tahun ini, kami hanya bisa melakukan sekali saja pemberantasan hama di salah satu kecamatan. Entah itu di Cakung atau Johar Baru, sedang kami persiapkan," kata Darjamuni, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (25/10/2016). (Baca: Program Basmi Tikus Akan Dimulai di Cakung atau Johar Baru)

Kompas TV Truk Terbalik Timpa 2 Mobil dan 1 Motor
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com