Setelah dihitung, Teman Ahok menyebut bahwa estimasi dana yang dibutuhkan bisa mencapai Rp 25 Miliar. Pengusaha itupun, kata Ahok, langsung menawarkan Teman Ahok dana Rp 30 miliar.
"Dia mau bagi-bagi Rp 30 miliar. Terus enggak usah nyari uang lagi," ujar Ahok.
(Baca: Ahok: Kalau Saya Mau Cari Rp 20 Miliar-Rp 30 Miliar, "Ngetok" Satu Pengusaha Juga Selesai)
Kepada pengusaha itu, Ahok menyatakan bukan nomimal besaran dana yang ingin ia cari. Tapi partisipasi langsung warga yang ditunjukkan dengan penggalangan dana bersama.
"Jadi maaf om, om ini lupa ya, Ahok ini bukan calon gubernur lho. Ahok ini guberrur DKI sampai Oktober 2017. Kalau saya mau nyari Rp 20-30 miliar, ngetok satu pengusaha juga bakal selesai," kata Ahok sambil menirukan ucapannya ke pengusaha itu.
Dalam penggalangan dana kampanye untuk Ahok, masyarakat secara perseorangan dibebaskan untuk menyumbang dengan nilai nominal maksimal Rp 70 Juta. Tim pemenangan Ahok menargetkan dapat menghimpun dana mencapai Rp 50 miliar paling lambat pada 16 Desember 2016.
Penyumbang diwajibkan melampirkan data pribadi beserta NPWP-nya sesuai syarat yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum. Ahok menyatakan penggalangan dana akan dihentikan jika target dana yang ingin dikumpulkan sudah tercapai.
Dana yang terkumpul nantinya akan digunakan untuk membiayai kegiatan selama kampanye. Jika pada akhir masa kampanye nantinya masih ada sisa dana, Ahok berjanji akan mengembalikannya kepada negara.
"Ini hanya untuk latihan orang untuk mengumpulkan. Kalau ada yang nyumbang Rp 1 Juta, ada 50.000 orang, udah terkumpul Rp 50 miliar. Dan ini seluruh Indonesia boleh nyumbang," ucap Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.