Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/11/2016, 20:46 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Forum Silahturahmi Alumni
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lintas Generasi, Adhel Setiawan, berharap pemeriksaan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) oleh Bareskrim Mabes Polri terkait kasus dugaan penistaan agama dilakukan tanpa intervensi pihak manapun.

Adhel justru meminta polisi mengusut pelaku yang diduga memprovokasi dengan cara menyebarkan video pidato Ahok saat menemui warga di Kepulauan Seribu.

"Menolak segala macam tekanan dan intervensi dari pihak manapun," kata Adhel, melalui pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (6/11/2016) sore.

(Baca: Polri Pastikan Gelar Perkara Ahok Dilakukan Terbuka)

Adhel menuturkan, pemeriksaan Ahok harus diapresiasi sebagai bentuk keseriusan polisi dalam menindaklanjuti laporan masyarakat. Adapun pemeriksaan Ahok oleh Bareskrim Mabes Polri rencananya akan dilakukan Senin (7/11/2016).

Namun, kata Adhel, pemeriksaan terhadap Ahok harus dihentikan apabila tidak memenuhi unsur penistaan agama.

"Melaksanakan proses penyidikan dengan mengedepankan asas-asas hukum pidana, seperti melihat apakah ada niat jahat dari Ahok yang ingin menistakan agama," ujar Adhel.

(Baca: Massa FPI Redam Emosi Massa HMI yang Ricuh dengan Polisi di Depan Istana)

Sikap Forum Silahturahmi Alumni HMI Lintas Generasi ini berbeda dengan sikap Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang turut dalam demo 4 November. Demonstrasi tersebut dilakukan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) yang meminta Ahok diproses hukum karena diduga menistakan agama.

Saat demo berlangsung di depan Istana Merdeka, ada sekelompok massa yang membawa bendera HMI terlibat saling dorong dengan polisi.

Aksi saling dorong itu coba dicegah massa Front Pembela Islam (FPI) dan ormas Islam lainnya yang membantu polisi untuk tetap menenangkan massa HMI.

 

Massa FPI membuat blokade hidup membentengi polisi.

"Sudah, HMI jangan rusuh. Tenang," teriak massa FPI di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (4/11/2016).

Situasi itu tidak berlangsung lama. Massa HMI kemudian menarik mundur dan menenangkan diri.

 

Tak lama, kericuhan kembali terjadi. Polisi menembakkan gas air mata ke kerumunan massa yang membawa bendera HMI.

Kompas TV Polda Metro Jaya Masih Memeriksa Pengunggah Video Ahok

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Masalah Banjir Belum Tuntas, Ketua DPRD Singgung Efektivitas Sumur Resapan

Masalah Banjir Belum Tuntas, Ketua DPRD Singgung Efektivitas Sumur Resapan

Megapolitan
Video Viral Seorang Wanita Bobol Rumah Kos di Mampang, Curi Laptop, Gelang Emas, dan HP

Video Viral Seorang Wanita Bobol Rumah Kos di Mampang, Curi Laptop, Gelang Emas, dan HP

Megapolitan
Amankan Pertandingan Persija Lawan Persita di GBK, 2.267 Personel Gabungan Diterjunkan

Amankan Pertandingan Persija Lawan Persita di GBK, 2.267 Personel Gabungan Diterjunkan

Megapolitan
Blusukan ke Pasar Rawasari, Gibran Belanja Buah-buahan dan Telur Asin

Blusukan ke Pasar Rawasari, Gibran Belanja Buah-buahan dan Telur Asin

Megapolitan
Sulit Dapat Suara Terbanyak di Jaksel-Jaktim, TPD Ganjar-Mahfud Buat Strategi Baru

Sulit Dapat Suara Terbanyak di Jaksel-Jaktim, TPD Ganjar-Mahfud Buat Strategi Baru

Megapolitan
Terima Surat Panggilan Polisi, Aiman Akan Hadir Pada 5 Desember 2023

Terima Surat Panggilan Polisi, Aiman Akan Hadir Pada 5 Desember 2023

Megapolitan
Tak Hadiri Pemeriksaan soal Oknum Polisi Tidak Netral, Aiman Kembali Dipanggil pada 5 Desember

Tak Hadiri Pemeriksaan soal Oknum Polisi Tidak Netral, Aiman Kembali Dipanggil pada 5 Desember

Megapolitan
Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Keruk Kali Lagi untuk Atasi Banjir

Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Keruk Kali Lagi untuk Atasi Banjir

Megapolitan
Pengacara SYL Ingatkan Pihak Firli Bahuri: Hati-hati Buat 'Statement', Jangan Bikin Gaduh

Pengacara SYL Ingatkan Pihak Firli Bahuri: Hati-hati Buat "Statement", Jangan Bikin Gaduh

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Ingatkan Heru Budi untuk Netral pada Pemilu 2024

Ketua DPRD DKI Ingatkan Heru Budi untuk Netral pada Pemilu 2024

Megapolitan
Gibran Mengaku Sudah Siap Ikuti Debat Cawapres

Gibran Mengaku Sudah Siap Ikuti Debat Cawapres

Megapolitan
Kampanye Dimulai, TPD DKI Paparkan Sepak Terjang Ganjar-Mahfud ke Warga

Kampanye Dimulai, TPD DKI Paparkan Sepak Terjang Ganjar-Mahfud ke Warga

Megapolitan
Bantah Kampanye di CFD Jakarta meski Bagikan Susu, Gibran: Tak Ada Ajakan 'Nyoblos' dan APK

Bantah Kampanye di CFD Jakarta meski Bagikan Susu, Gibran: Tak Ada Ajakan "Nyoblos" dan APK

Megapolitan
Alasan Gibran Bagi-bagi Susu di CFD Sudirman-Thamrin, Massanya Paling Banyak

Alasan Gibran Bagi-bagi Susu di CFD Sudirman-Thamrin, Massanya Paling Banyak

Megapolitan
Kuasa Hukum Pastikan SYL Pernah Komunikasi dengan Firli Bahuri Saat Terjerat Kasus Korupsi

Kuasa Hukum Pastikan SYL Pernah Komunikasi dengan Firli Bahuri Saat Terjerat Kasus Korupsi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com