Ibunda Sanusi Meninggal, Kuasa Hukum Ajukan Penundaan Sidang

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibunda terdakwa kasus dugaan suap raperda reklamasi, Mohamad Sanusi, meninggal dunia hari ini, Senin (7/11/2016). Hal ini dipastikan oleh kuasa hukum Sanusi, Krisna Murti, di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya.

"Ibunya Pak Sanusi meninggal pagi ini," ujar Krisna.

Seharusnya, Sanusi akan mengikuti sidang lanjutan dengan agenda mendengar keterangan saksi ahli. Namun, kuasa hukum mengajukan penundaan sidang kepada ketua Pengadilan sehingga Sanusi bisa melihat orangtuanya untuk terakhir kali dan mengikuti proses pemakaman.

"Ini kan mendadak ya, kami langsung buat surat untuk mengajukan izin," ujar Krisna.

Krisna meminta Majelis Hakim untuk mengatur ulang jadwal persidangan untuk pekan ini. Adapun, Sanusi merupakan adik kandung dari Ketua DPD Partai Gerindra Mohamad Taufik. Sampai saat ini, Taufik belum dapat dihubungi.

Anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Gerindra Prabowo Soenirman juga membenarkan kabar tersebut.

Sanusi didakwa menerima suap sebesar Rp 2 miliar secara bertahap dari Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja. Suap tersebut terkait pembahasan peraturan daerah tentang reklamasi di pantai utara Jakarta.

Selain itu, Sanusi juga didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang sekitar Rp 45 miliar.