Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Ahok-Djarot Kerap Diganggu, Ini Komentar Sophia Latjuba

Kompas.com - 09/11/2016, 21:51 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, Sophia Latjuba, meragukan bahwa massa yang menolak kedatangan cagub dan cawagub nomor dua itu adalah warga sekitar yang dikunjungi oleh keduanya.

"Apakah penolakan-penolakan ini benar 100 persen murni dari warga setempat atau bukan?" kata Sophia, saat dihubungi wartawan, Rabu (9/11/2016).

Setahu Sophia, berdasarkan pemberitaan di media, massa yang menolak kehadiran Ahok atau Djarot adalah bukan warga sekitar. Sebab, keduanya malah disambut ramah oleh warga.

"Kalau enggak salah sudah ada pemberitaan di media-media kalau banyak sekali penolakan-penolakan yang bukan murni dari warga setempat. Setelah warga diwawancarai oleh media," kata Sophia.

Kekasih Ariel Noah ini mengingatkan, tiap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur memiliki hak untuk berkampanye. Keselamatan pasangan calon untuk berkampanye dijamin dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum.

"Kalau ada penolakan, berarti hak itu sudah dirampas oleh sekelompok orang. Apalagi kalau penolakan itu dengan kekerasan," ujarnya.

Selain itu, kata dia, warga setempat yang menerima kehadiran Ahok-Djarot tidak berkesempatan untuk mendengarkan kampanye calon kepala daerahnya. Hal itu berarti hak warga juga dirampas oleh sekelompok orang lainnya.

Tercatat, Ahok pernah ditolak oleh sekelompok warga saat berkampanye di Rawa Belong, Jakarta Barat. Kemudian saat berkampanye di Kebon Jahe Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2016) kemarin, beberapa warga sempat menyerukan "Tolak Ahok".

Sedangkan Djarot pernah ditolak sekelompok warga saat berkampanye di Kampung Nelayan, Cilincing, Jakarta Utara. Kemudian kehadiran Djarot juga ditolak oleh sekelompok warga di Kedoya Utara dan Kembangan Selatan.

Berbeda dengan Ahok yang diamankan oleb anggota kepolisian, Djarot memilih untuk berdialog dengan para pendemo.

Kompas TV Djarot Ajak Dialog Warga yang Mengusirnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com