Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Supri, Siswa SD yang Banting Tulang Bantu Lunasi Utang Orangtua

Kompas.com - 10/11/2016, 13:32 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

"Silakan masuk mas, begini adanya rumahnya," ujar Daryo ramah.

Daryo berasal dari Brebes, Jawa Tengah. Sejak 11 tahun lalu, Daryo sekeluarga mengadu nasib di Tangerang menjadi pengumpul barang bekas.

Dari lima anaknya, hanya Supri yang bersekolah. Tiga kakak Supri putus sekolah. Sementara adiknya, Putri, belum cukup umur untuk sekolah.

Daryo menceritakan, Supri seharusnya sudah kelas lima SD. Namun, Supri sempat putus sekolah saat kelas dua SD.

Supri kembali melanjutkan pendidikan dengan pindah sekolah dari SDN Pelawad 2 ke SD Al Barkah. Sayangnya, di sekolah baru ini, Supri kerap dicemooh.

"Dia sering nangis dan cerita ke saya karena diejek anak tukang rongsok," kata Daryo.

Kendati demikian, Supri tak pernah membalas. Dia lebih banyak berdiam diri dan menceritakan kepada orangtuanya.

Meskipun tak membalas, ejekan itu ternyata berdampak pada psikologis Supri. Ia kerap kali tak masuk sekolah setelah diejek. Tak jarang, kata Daryo, Supri juga mendapat kekerasan fisik dari temannya.

"Nanti kalau enggak masuk, gurunya ke rumah, tanya kenapa Supri enggak masuk," ucap Daryo.

Daryo pun hanya bisa mengatakan kondisi Supri yang memilih untuk tidak sekolah. Ia pergi ke luar untuk bermain dan bekerja mengumpulkan barang bekas.

Daryo membenarkan bila Supri bekerja untuk membantu melunasi utang keluarga. Namun nominal utang itu tak disebutkan Daryo.

Daryo sendiri kerap mengingatkan agar Supri bisa sabar dan tetap fokus pada sekolah. Dia ingin Supri memiliki pendidikan yang baik dan bisa mengubah kehidupan keluarganya.

"Intinya jangan sampai kayak orangtua dan kakak-kakaknya," ujar Daryo.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com