Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Supri, Siswa SD yang Banting Tulang Bantu Lunasi Utang Orangtua

Kompas.com - 10/11/2016, 13:32 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Supri (11) tampak bersemangat mengayuh sepeda gerobaknya. Di dalam gerobak ada adiknya yang berkerudung, Putri (4), setia menemani.

Wajah dan perawakan supri masih sangat anak-anak meski dia tengah mengenakan batik lengan panjang yang biasa dikenakan orang dewasa.

Pada Kamis (10/11/2016), Kompas.com berbincang dengan Supri, di Poris, Kota Tangerang.

Anak dari pasangan Daryo (40) dan Rukiyah (37) itu memarkirkan gerobaknya di dekat trotoar.

Supri mengaku masih duduk di bangku kelas tiga Sekolah Dasar Al Barkah, Buaran Indah, Kota Tangerang.

Meskipun sekolah, anak keempat dari lima bersaudara itu juga turut membantu orangtuanya dengan mengumpulkan barang bekas.

Ia membagi waktu antara sekolah pada pagi hari dan mengumpulkan barang bekas pada sore hari.

"Buat bantu orangtua bayar utang," ucap Supri.

Setiap hari, Supri mendapatkan uang Rp 10.000 dari hasil jerih payahnya mengumpulkan barang bekas. Uang itu kemudian dia berikan kepada Daryo untuk membantu meringankan kebutuhan keluarga.

Selama berbincang, keringat terus menetes di wajah Supri. Dia juga lebih banyak menunduk dan wajahnya tertutup dengan topi cokelat.

"Sudah dulu ya mas. Saya mau jalan lagi," kata Supri sembari mengayuh sepeda gerobaknya.

Kompas.com kemudian menemui ayah Supri, Daryo, di rumahnya. Perlu waktu sekitar 30 menit untuk mencari tempat tinggal Daryo dari lokasi saat mewawancarai Supri.

Rumah Daryo dan Supri berada di lapak barang rongsokan daerah Buaran Indah, Kota Tangerang. Rumah Supri tak jauh berbeda dengan lapak barang bekas pada umumnya.

Lokasinya berada di pinggir sawah dan di luar area permukiman.

Saat tiba di sana, Daryo tampak sedang duduk di bagian depan rumahnya yang disesaki aneka barang bekas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com