JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang pengelola Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Saharjo di Kelurahan Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, mengeluhkan fasilitas RPTRA tersebut kepada Gubernur non-aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Selasa (15/11/2016).
Kompas.com kemudian mengunjungi RPTRA Saharjo yang berada di pinggir Jalan Dr Saharjo itu.
Lokasinya berdampingan dengan SDN Menteng Atas. Koordinator Pengelola RPTRA Saharjo, Erma Susiawati, mengatakan, sebelum dibangun, lahan RPTRA Saharjo merupakan lahan kosong.
RPTRA tersebut dibangun sekitar akhir 2015 menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) dari Pakuwon Group.
"Dibangun tiga-empat bulan sebelum peresmian. Diresmikan 8 Maret 2016 oleh Pak Ahok," ujar Erma kepada Kompas.com, Selasa sore.
(Baca juga: Keluh Kesah Pengelola RPTRA Saharjo kepada Ahok)
RPTRA Saharjo memiliki beberapa fasilitas, yakni ruang pengelola, perpustakaan, ruang serbaguna, ruang laktasi, PKK Mart, toilet, hingga lapangan olahraga.
Lapangan itu bisa digunakan untuk bermain futsal, bulu tangkis, dan basket.
"Bisa basket juga, cuma waktu itu kita sudah minta sama CSR, sampai sekarang belum dikasih ring basket, dengan logo kita belum dipasang," kata dia.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, air conditioner di RPTRA Saharjo baru dipasang di perpustakaan.
Sementara itu, di ruang laktasi, ruang serbaguna, dan ruang pengelola, belum ada AC-nya.
Untuk di ruang pengelola, kata dia, hanya ada kipas angin. Erma menuturkan, kipas angin tersebut diberikan oleh Camat Setiabudi.
Selain beberapa ruangan dan lapangan olahraga, ada tempat bermain anak-anak di bagian depan RPTRA tersebut.
Kendati demikian, mainan yang ada di sana hanya ayunan dan perosotan untuk anak usia 1 tahun-5 tahun. Perosotan itu beralas rumput plastik.
Kemudian, mainan lainnya yang tersedia adalah lego, congklak, dan bola bekel.
(Baca juga: "RPTRA Harus Bebas dari Kepentingan Politik")
Menurut Erma, setiap harinya, ada kegiatan yang dilakukan di sana, mulai dari senam, karate, melukis, mewarnai, hingga bermain gambang kromong.
Alat musik gambang kromong tersebut ada di ruang serbaguna. Fasilitas lainnya yang sudah tersedia di sana adalah Wi-Fi serta LCD proyektor yang lengkap dengan screen-nya.
Dikeluhkan
Pengelola mengeluhkan fasilitas RPTRA Saharjo kepada Ahok karena fasilitasnya berbeda dengan RPRTRA lainnya, terutama soal AC.
Terkait keluhan pengelola ini, Kompas.com mencoba mengunjungi RPTRA lainnya, yakni RPTRA Amir Hamzah di Kelurahan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat.
Dari pantauan Kompas.com, RPTRA Amir Hamzah yang juga dibangun menggunakan dana CSR itu lebih luas dibandingkan RPTRA Saharjo.
Di sana lebih banyak taman dan pohon yang tumbuh.
Sekretaris Pengelola RPTRA Amir Hamzah, Zulkarnaen, mengatakan, sebelum dibangun menjadi ruang terpadu ramah anak, lahan tersebut memang merupakan taman.
Dari segi ruangan, kedua RPTRA tersebut memiliki jenis-jenis ruangan yang sama.
Bedanya, tidak hanya perpustakaan yang dipasangi AC di RPTRA Amir Hamzah, tetapi juga ruang pengelola dan ruang laktasi.
Sementara itu, ruang serbaguna tidak dipasangi AC karena bukan ruang tertutup.
"Di situ kan banyak anak kecil untuk perpustakaan, laktasi ibu menyusui, takutnya kalau mereka capek mereka kepanasan, sama ruang pengelola karena sarana informasi," ucap Zulkarnaen.
(Baca juga: Sudah "Nunggu" sejak Pagi, Ibu PKK Sebal Ahok Sempat Tak Mau Masuk RPTRA)
Sama seperti RPTRA Saharjo, di RPTRA Amir Hamzah juga sudah tersedia LCD proyektor lengkap dengan screen-nya, Wi-Fi, dan CCTV di ruang serbaguna.
Di sana juga ada lapangan futsal untuk bermain anak-anak. Perbedaan lainnya, jenis mainan di RPTRA Amir Hamzah lebih beragam, seperti ayunan, jungkat-jungkit, perosotan, dan mainan lain.
Ada pula amfiteater yang dibangun di sana.