Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah "Nunggu" sejak Pagi, Ibu PKK Sebal Ahok Sempat Tak Mau Masuk RPTRA

Kompas.com - 31/10/2016, 10:25 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mendatangi ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) Kecapi di kawasan Kebagusan, Jakarta Selatan, Senin (31/10/2016) ini.

Ahok terpantau tiba di RPTRA Kecapi sekitar pukul 09.50. Mengenakan kemeja kotak-kotak, ia langsung disambut sejumlah warga dan para pelajar SD Kebagusan 4 Pagi. Di lokasi terpantau hadir pula ibu-ibu anggota PKK setempat.

Ahok sempat menolak untuk masuk ke RPTRA.

"Enggak usah ajalah," ujar dia saat diminta untuk masuk ke dalam.

Namun, beberapa ibu-ibu PKK memintanya masuk karena merasa sudah menunggu lama kedatangan Ahok.

"Gimana sih ini protokolernya. Kita sudah nunggu dari pagi," ujar salah seorang di antaranya.

Akhirnya, Ahok pun masuk ke dalam RPTRA. Dia berada di sana selama sepuluh menit.

Sebelum ke RPTRA Kecapi, ia sempat lebih dulu mendatangi permukiman warga sekitar. Di sana, ia juga sempat diminta warga untuk berkunjung ke sebuah tempat pendidikan anak usia dini (PAUD).

Juru bicara tim kampanye Ahok, Merry Hotma mengatakan, RPTRA Kecapi merupakan RPTRA yang belum sempat didatangi Ahok saat masih aktif sebagai gubernur petahana.

Ia menjelaskan, saat masih aktif, Ahok sudah pernah meresmikan RPTRA Kecapi, namun tidak langsung di lokasinya. Melainkan dilakukan bersamaan dengan peresmian RPTRA lainnya di lokasi lain.

"Ada sembilan RPTRA yang waktu itu diresmikan bersamaan di satu lokasi, salah satunya ini," ujar Merry saat ditemui di RPTRA Kecapi.

Menurut Merry, kedatangan Ahok bukan dalam rangka kampanye, namun hanya ingin mengecek.

"Dia hanya ingin melihat hasil kinerjanya," ujar politisi PDI Perjuangan itu.

Kompas TV Ahok Hadiri Deklarasi "Gadis Ahok"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com