Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Poltracking: Jika "Head to Head", Pasangan Ahok-Djarot Selalu Kalah

Kompas.com - 27/11/2016, 17:53 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga survei Poltracking Indonesia mengadakan simulasi pemilihan yang mempertemukan dua pasangan kandidat calon gubernur-calon wakil gubernur DKI jelang Pilkada  DKI 2017.

Saat diadu pasangan calon (paslon) Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dengan paslon Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, elektabilitas paslon Agus-Sylviana sebesar 45,92 persen. Sedangkan elektabilitas Basuki-Djarot 24,83 persen. Sebanyak 29,25 persen belum menentukan pilihan.

Dalam simulasi lainnya, jika diadu pasangan Agus-Sylviana dengan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, elektabilitas Agus-Sylviana sebesar 37,75 persen. Adapun Anies-Sandiaga sebesar 28, 08 persen. Sedangkan 34,17 persen pemilih masih belum menentukan pilihan.

Pada simulasi yang mempertemukan Anies-Sandiaga dengan Basuki-Djarot, elektabilitas paslon Anies-Sandiaga sebesar 39,2 persen, sedangkan Basuki-Djarot 25,75 persen. Sebanyak 34,33 persen pemilih masih belum menentukan pilihan.

"Seandainya Pilkada DKI hanya dikuti dua paslon, publik lebih memilih Anies-Sandiaga ketimbang Basuki-Djarot. Namun yang belum menentukan pilihan masih cukup tinggi sekitar 34,33 persen," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yudha dalam pemaparannya di Jakarta Pusat, Minggu (27/11/2016).

Pada simulasi dua pasangan kandidat yang dilakukan Poltracking pada September 2016 lalu, terdapat perubahan yang cukup mencolok dibanding simulasi yang digelar November 2016. September 2016, saat Anies-Sandiaga dan Basuki-Djarot dipertemukan, Basuki-Djarot mendapat elektabilitas sebesar 37,95 persen, sedangkan Anies-Sandiaga 36,38 persen.

Adapun pada September 2016, Hanta menjelaskan Poltracking belum memiliki data simulasi paslon Agus-Sylviana sehingga tren elektabilitas dalam simulasi dua pasangan tidak dapat dibandingkan.

Hanta memprediksi, jika pasangan Anies-Sandiaga dan Basuki-Djarot maju pada putaran kedua, maka potensi pemilih Agus-Sylviana mayoritas akan pindah ke Anies-Sandiaga. Namun, jika yang melaju pada putaran kedua Anies-Sandiaga dan Agus-Sylviana, pemilih Basuki-Djarot akan tersebar secara merata.

"Atau jika yang masuk putaran kedua Agus-Sylviana dan Basuki-Djarot, maka pemilih Anies-Sandiaga akan pindah ke Agus-Sylviana," ujar Hanta.

Survei ini dilaksanakan pada 7-17 November 2017 dengan menggunakan metode multi stage random sampling. Jumlah responden 1.200 orang dengan margin of error sebesar 2.8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Dana survei dibiayai oleh internal Poltracking Indonesia.

Kompas TV Ahok Anggap Elektabilitas Turun sebagai Motivasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com