Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Qlue: Selama 4 Bulan Terakhir Banyak Keluhan terhadap Kinerja Pemprov DKI

Kompas.com - 01/12/2016, 11:23 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Marketing Communications Manager Qlue, Elita Yunanda, mencatat tingkat ketidakpuasan pengguna yang semakin tinggi terhadap tindak lanjut laporan oleh jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pengguna turut menyoal respons hingga kualitas tindak lanjut dari setiap laporan yang dikerjakan dinas maupun satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait.

"Selama hampir empat bulan belakangan ini memang banyak user yang mengeluhkan kinerja aparat pemerintah yang kurang maksimal menindaklanjuti setiap laporan warga melalui aplikasi Qlue," kata Elita melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Kamis (1/12/2016).

(Baca: Sedikitnya, 1.500 Laporan Disampaikan Warga Melalui Qlue Setiap Hari)

Dia menjelaskan, berdasarkan data pada Agustus-September 2016, ada 82.983 laporan yang masuk ke aplikasi Qlue. Dari puluhan ribu laporan tersebut, 14,3 persennya mendapat tingkat kepuasan rating rendah skala satu sampai dua.

Sementara menurut data per Oktober-November 2016, ada 77.496 laporan yang masuk dan 16,06 persennya mendapat rating tingkat kepuasan pengguna yang rendah.

Adapun kualitas tindak lanjut laporan yang sering dikeluhkan pengguna salah satunya soal parkir liar.

"Dari 23.683 laporan yang masuk tentang parkir liar untuk periode Agustus-November 2016, hampir 56 persen merupakan feedback yang kurang baik, atau dapat rating rendah, satu sampai dua dari skala maksimal lima. Kami dapat menyimpulkan bahwa yang menempati ranking teratas juga mengalami penurunan kinerja, tetapi bukan lantas kinerja mereka buruk, hanya saja berpengaruh terhadap tingkat kepuasan warga yang pakai aplikasi Qlue," tutur Elita.

(Baca: Sejak Ahok Cuti, Qlue Sebut Tindak Lanjut Pemprov DKI Menurun)

Hal yang membuat pengguna tidak puas adalah cara tindak lanjut laporan yang kerap disamakan dengan istilah TL (tindak lanjut) abal-abal atau TL asal hijau. Dalam sebuah forum di Qlue pun, banyak pengguna yang mendiskusikan hal ini.

"Contoh laporan dan pelapor abal-abal adalah laporan yang mengindikasikan untuk mendongkrak nilai poin kelurahan-kelurahan. Yang patut dicurigai sebagai pelapor abal-abal adalah melapor di kelurahan sendiri, proses sendiri, bahkan TL sendiri; sering berganti-ganti avatar, misalkan staf kelurahan yang menyamar pakai avatar warga biasa dan membuat laporan sendiri; dan seterusnya dan seterusnya," demikian penggalan diskusi dalam salah satu forum di Qlue.

Menurut Elita, sistem di Qlue baru bisa menentukan peringkat berdasarkan aspek kuantitatif laporan yang telah dikerjakan, belum menyasar pada kualitas penanganan laporan tersebut.

Dalam waktu dekat, sistem yang bisa mendata kualitas penanganan laporan akan diterapkan guna memeroleh penilaian peringkat yang fair atau adil. Sementara pihak Qlue mengembangkan sistemnya ke arah sana, para pengguna punya cara sendiri dalam melihat setiap tindak lanjut laporan.

Bila ada laporan yang mencurigakan atau diduga untuk TL abal-abal, mereka menandainya dengan istilah "PA" atau pelapor abal-abal.

(Baca: Qlue Sebut Kelurahan Kartini, Cempaka Putih Barat dan Dishub Dapat Rating Rendah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pariwisata Jakarta Terus Digenjot Guna Wujudkan Kota Global

Pariwisata Jakarta Terus Digenjot Guna Wujudkan Kota Global

Megapolitan
Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Warga Duga Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang Tak Tepat Sasaran, Pembeli Hanya Mau Investasi

Megapolitan
Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Viral Video Pria Curi Tabung Gas 3 Kg di Warung Kelontong di Bogor

Megapolitan
Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Beli Rumah Subsidi Proyek Jokowi di Cikarang, Warga Tergiur DP dan Cicilan Murah

Megapolitan
Wanita di Citayam Dibegal Setelah Antar Suami ke Stasiun

Wanita di Citayam Dibegal Setelah Antar Suami ke Stasiun

Megapolitan
Aksi Nekat Pengendara Motor, Tak Pakai Helm Melintas di Jalan Tol MBZ Berujung Ditilang

Aksi Nekat Pengendara Motor, Tak Pakai Helm Melintas di Jalan Tol MBZ Berujung Ditilang

Megapolitan
Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Seorang Ibu di Bogor Mengalami Kerusakan Otak usai Operasi Caesar

Megapolitan
Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Kronologi Pengendara Motor Tak Pakai Helm Lawan Arah di Jalan Layang Tol MBZ

Megapolitan
Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Warga Keluhkan Air di Perumahan Subsidi Jokowi Kerap Kotor dan Berbau

Megapolitan
Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Aset di 500 Unit Rusunawa Marunda Dijarah, Eks Pengelola: Jangan Asal Lapor

Megapolitan
Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Pakai Identitas Palsu, Polisi Kesulitan Cari Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental

Megapolitan
Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Ubin Rumah Subsidi Proyek Jokowi Retak-retak, Penghuni: Mungkin Urukan Belum Padat Sudah Dibangun

Megapolitan
6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

6 Event Liburan Sekolah di Mal Tangerang

Megapolitan
Niat Bubarkan Tawuran, Pria di Kalideres Pukul Remaja Pakai Balok Hingga Tewas

Niat Bubarkan Tawuran, Pria di Kalideres Pukul Remaja Pakai Balok Hingga Tewas

Megapolitan
Aksi Heroik Babinsa di Bogor Selamatkan Pria yang Hendak Bunuh Diri di Jembatan

Aksi Heroik Babinsa di Bogor Selamatkan Pria yang Hendak Bunuh Diri di Jembatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com