Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transjakarta Harus Ambil Pelajaran dari Terbakarnya Bus di Cawang

Kompas.com - 02/12/2016, 13:19 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

Seorang petugas transjakarta di lokasi mengatakan, bus yang terbakar bermerek Ankai asal China.

"Ini bus merek Ankai, buatan China," kata petugas yang minta namanya tidak disebutkan.

Bus tersebut diperkirakan dibeli sekitar 2013. Bus yang terbakar disebut melayani koridor V. Menurut petugas itu, bus tersebut diopetori transjakarta. Diduga, bus tersebut terbakar akibat korsleting listrik.

"Ini kemungkinan korsleting listrik," ujarnya.

Pihak pemadam kebakaran juga punya dugaan yang sama terkait kebakaran bus ini. "Asal api dari konsleting listrik dari mesin," kata Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur, Gatot.

Pihaknya menyatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. "Untuk korban jiwa nihil. Kerugian masih belum bisa diprediksi. Kasus selanjutnya di tangani oleh Polsek Kramatjati dan Dishub," ujar Gatot.

(Baca: PT Transjakarta Hentikan Pengoperasian Bus Merek Ankai yang Terbakar)

Kasus bus transjakarta buatan China terbakar sebelumnya juga pernah terjadi di halte Pancoran Barat, Minggu (8/3/2015) atau tahun lalu. Saat itu, bus merek Zhong Tong terbakar diduga akibat penyebab yang sama dengan kejadian saat ini yakni karena korsleting.

Adapun PT Transjakarta memutuskan menghentikan operasional bus transjakarta merek Ankai hingga penyebab pasti kebakaran dan penanganannya diketahui.

Ada 30 bus dengan merek Ankai yang dihentikan pengoperasiannya. Penghentian pengoperasian dilakukan agar PT Transjakarta bisa melakukan investigasi menyeluruh mengenai kondisi kendaraan tersebut.

"Penghentian operasi itu agar Transjakarta dapat melakukan investigasi mendalam secara menyeluruh kendaraan tersebut," ujar Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono melalui keterangan tertulis, Kamis (1/12/2016).

(Baca: Cerita Tukang Soto yang Menyaksikan Transjakarta Terbakar di Cawang)

"Kami tidak pernah menoleriansi semua gangguan yang berhubungan dengan aspek keselamatan. Semua bus yang kami operasikan harus kami pastikan aman," lanjut Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com