Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 06/12/2016, 20:01 WIB
|
EditorEgidius Patnistik

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, menjelaskan tujuan ide moratorium atau penangguhan pembelian mobil mewah di Jakarta demi menciptakan kebiasaan baru yang bisa diikuti seluruh warga Jakarta.

Kebiasaan yang dimaksud adalah orang-orang kaya beralih dari kendaraan pribadi ke  angkutan umum. Harapannya, cara itu akan diikuti oleh orang banyak.

"Jadi, memang bukan mengurangi jumlah mobil secara langsung, melainkan mengubah kebiasaan. Bayangan saya, di awal-awal pasti ada efek kejut. Orang akan bertanya, maksudnya apa sih bikin moratorium begitu. Saya mau tunjukkin, saya sanggup beli mobil Rp 3 miliar, tetapi pilih pakai kendaraan umum. Kalau bisa, yang ngikut pasti banyak banget," kata Sandi, Selasa (6/12/2016).

Dia menjelaskan, inti dari moratorium pembelian mobil mewah ini adalah membuat gerakan bahwa pengusaha top hingga pejabat ternama bisa menjadi contoh bagi warga dalam menggunakan angkutan umum.

Jika gerakan itu dimulai oleh beberapa figur ternama, harapannya akan jadi viral dan bisa diikuti lebih banyak lagi oleh orang lain. Sandiaga mencontohkan gerakan serupa yang telah dia mulai beberapa tahun lalu, yaitu berlari.

Pada zaman kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Sandiaga menginisiasi gerakan Jakarta Berlari. Namun, ide berlari saat itu dianggap aneh dan tidak mungkin terlaksana di Jakarta.

"Siapa yang mau lari di Jakarta panas-panas. Bayangin dulu susahnya ngumpulin 300 orang buat ikutan lari, sekarang kumpulin 25.000 orang gampang banget. Dengan sebuah gerakan dan anggapan it's cool, it's sexy, saya yakin itu bisa jalan. Gerakan di mana anak muda yang sukses, pengusaha muda, artis-artis yang bisa beli mobil mewah beralih ke transportasi umum, efek wow-nya luar biasa," tutur Sandi.

Sandiaga memprediksi, jika ide itu diterapkan, butuh waktu sampai enam bulan untuk bisa memengaruhi warga Jakarta berpindah ke moda transportasi umum. Dalam waktu itu juga, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sekaligus memperbaiki sarana dan prasarana agar penumpang lebih nyaman saat menggunakan angkutan umum.

Strategi lainnya adalah dengan mengampanyekan gerakan di media sosial. Sandiaga pun ikut berjanji, bila terpilih sebagai wakil gubernur nanti, dia akan berangkat kerja dengan transportasi umum beberapa hari dalam sepekan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Polri Gelar Mudik Gratis untuk Warga Jakarta, Berikut Cara Daftar dan Rute Kota Tujuan

Polri Gelar Mudik Gratis untuk Warga Jakarta, Berikut Cara Daftar dan Rute Kota Tujuan

Megapolitan
Ibu dan Bayinya Tewas Tertabrak Kereta di Cikarang

Ibu dan Bayinya Tewas Tertabrak Kereta di Cikarang

Megapolitan
Imbas Ruko di Pluit Serobot Bahu Jalan dan Tutupi Saluran Air, Jalanan Rusak dan Sering Banjir

Imbas Ruko di Pluit Serobot Bahu Jalan dan Tutupi Saluran Air, Jalanan Rusak dan Sering Banjir

Megapolitan
Cara Daftar Mudik Gratis Pegadaian dan Syaratnya 2023

Cara Daftar Mudik Gratis Pegadaian dan Syaratnya 2023

Megapolitan
Polda Metro Aktifkan Satgas Anti-Mafia Umrah Buntut Penipuan Travel Naila

Polda Metro Aktifkan Satgas Anti-Mafia Umrah Buntut Penipuan Travel Naila

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Ditusuk Temannya di Cilodong Depok

Seorang Pria Tewas Ditusuk Temannya di Cilodong Depok

Megapolitan
Rumah Mewahnya di Duren Sawit Sudah Dirobohkan, Jidin Baru Sadar Beli dari Pengembang Nakal

Rumah Mewahnya di Duren Sawit Sudah Dirobohkan, Jidin Baru Sadar Beli dari Pengembang Nakal

Megapolitan
Intip 'Surga' Tas KW di Mangga Dua yang Katanya Tempat Belanja Istri Sekda Riau

Intip "Surga" Tas KW di Mangga Dua yang Katanya Tempat Belanja Istri Sekda Riau

Megapolitan
Edarkan Ribuan Butir Tramadol dan Hexymer, Pria di Tangerang Diringkus

Edarkan Ribuan Butir Tramadol dan Hexymer, Pria di Tangerang Diringkus

Megapolitan
Nekat Mangkal Saat Ramadhan, Sejumlah PSK dan Waria di Cakung Diamankan Petugas Gabungan

Nekat Mangkal Saat Ramadhan, Sejumlah PSK dan Waria di Cakung Diamankan Petugas Gabungan

Megapolitan
Sebagai Marbut, Topik Tak Hanya Bersihkan Masjid, tapi Juga Siap Kumandangkan Azan 5 Waktu

Sebagai Marbut, Topik Tak Hanya Bersihkan Masjid, tapi Juga Siap Kumandangkan Azan 5 Waktu

Megapolitan
Ridwan Kamil Usul Impor Barang Tekstil Murah juga Dilarang karena Bisa Ganggu UMKM

Ridwan Kamil Usul Impor Barang Tekstil Murah juga Dilarang karena Bisa Ganggu UMKM

Megapolitan
Modus Penipuan Travel Naila, Calon Jemaah Diimingi 'Cashback' hingga Umrah Gratis jika Ajak 9 Teman

Modus Penipuan Travel Naila, Calon Jemaah Diimingi "Cashback" hingga Umrah Gratis jika Ajak 9 Teman

Megapolitan
Duduk Perkara Ruko di Pluit Diduga Serobot Bahu Jalan dan Bangun Dua Lantai di Atas Saluran Air

Duduk Perkara Ruko di Pluit Diduga Serobot Bahu Jalan dan Bangun Dua Lantai di Atas Saluran Air

Megapolitan
Cerita Eman Marbut Masjid Polres Jakbar, Pagi Bersih-bersih, Siang Dagang Pentol

Cerita Eman Marbut Masjid Polres Jakbar, Pagi Bersih-bersih, Siang Dagang Pentol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke