Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bus Rapid Transit" Tangerang Mulai Beroperasi

Kompas.com - 08/12/2016, 13:27 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang mulai mengoperasikan transportasi massal berupa bus rapid transit (BRT) sejak 1 Desember 2016.

Pada tahap awal, BRT Tangerang baru melayani satu dari empat koridor yang direncanakan.

Koridor yang dibuka pertama kali ini melayani rute Terminal Poris Plawad-Jati Uwung. Ada sekitar 20 halte pada rute koridor tersebut.

Halte-halte itu berada di sisi kanan dan kiri jalan. Sebab, BRT Tangerang tidak menggunakan jalur khusus.

(Baca juga: Jabodetabek Belum Pasti Dapat 300 Bus BRT dari Kemenhub)

Pengoperasian BRT Tangerang ini masih bersifat uji coba selama dua pekan. Pada masa uji coba ini, baru dioperasikan empat dari sepuluh bus yang tersedia.

Seorang pengawas bus BRT Tangerang, Iwan, mengatakan bahwa tujuan utama dari keberadaan transportasi massal ini adalah mengalihkan masyarakat dari angkutan pribadi ke angkutan umum.

"Peralihan itu akan berdampak pada pengurangan kemacetan di Tangerang," kata Iwan kepada Kompas.com di Tangerang, Kamis (8/12/2016).

Bus BRT Tangerang dapat menampung hingga 60 penumpang. Bus ini beroperasi mulai dari pukul 05.00 WIB-22.00 WIB.

(Baca juga: Bus BRT Kemenhub Akan Menyesuaikan dengan Kondisi Daerah Penerima)

Pada masa uji coba ini, penumpang masih digratiskan untuk menikmati layanan BRT Tangerang.

Ke depannya, akan ada tarif khusus, yakni Rp 3.000 untuk umum dan Rp 1.000 untuk pelajar.

Sementara itu, untuk metode pembayaran, pada tahap awal akan menggunakan tiket karcis. Namun, ke depannya, sistem pembayaran akan diubah menjadi tiket elektronik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com