Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelintasan Rel KA Dekat Stasiun Senen Ditutup, Pedagang Pasar Poncol Merugi

Kompas.com - 09/12/2016, 15:07 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jalan Letjen Suprapto yang melewati rel kereta api di samping Stasiun Senen arah ke Cempaka Putih, Jakarta Pusat, ditutup permanen. Dampak penutupan ini terasa bagi pedagang di Pasar Poncol.

Idris (35), salah seorang pedagang di pasar itu, mengatakan, jumlah pembeli di pasar tersebut turun akibat penutupan jalan ini.

"Pengunjung jadi turun 40-70 persen. Mereka jadi segan untuk ke sini karena harus putar jauh. Padahal, sebelum ditutup, banyak yang bisa lewat sini, enggak mesti lewat underpass," kata Idris kepada Kompas.com, di lokasi, Jumat (9/12/2016).

Untuk ke Pasar Poncol, lanjut Idris, pengunjung harus memutari Jalan Pasar Senen ke arah Jalan Bungur Besar Raya, lalu belok di Jalan Kepu Selatan, kemudian masuk ke Jalan Bungur Besar sebelum akhirnya ketemu Jalan Letjen Suprapto lagi. Pengujung akhirnya baru bisa sampai ke Pasar Poncol.

Padahal, sebelum ditutup, pengunjung tinggal menyeberangi rel dan mendapati pasar yang berada di kiri Jalan Letjen Suprapto itu setelah pelintasan rel.

"Sekarang orang mau ke sini mikir habis di bensin," ujar pedagang sepatu itu.

Eko (45), pedagang aksesori handphone, juga terdampak akibat penutupan tersebut. Menurut Eko, usahanya jadi sepi.

"Ya sekarang kami ngandelin yang beli dari dalam stasiun aja, yang biasanya orang sini," ujar Eko.

Penutupan jalan tersebut dimulai sejak 1 Oktober 2016 yang mengacu pada Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian. Dalam Pasal 91 ayat 1 UU tersebut, pelintasan jalur kereta api dengan jalan harus dibuat tidak sebidang.

Di Jalan Letjen Suprapto sendiri diketahui sudah terdapat underpass. Mengacu dari aturan tersebut, pelintasan sebidang di atasnya jadi ditutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com