Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegelisahan Keluarga dan Kerabat Korban Kapal Terbakar di RS Polri

Kompas.com - 02/01/2017, 14:12 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ruang tunggu gedung Sentra Visum dan Medikolegal RS Polri, Jakarta Timur, Senin (2/1/2017) siang masih dipenuhi oleh keluarga dan kerabat korban kapal Zahro Express yang terbakar.

Mereka nampak didampingi beberapa petugas rumah sakit, namun ada juga yang sesekali melihat ke arah televisi, berharap ada kabar terbaru mengenai anggota keluarganya yang masih belum pasti.

Sesekali terjadi perbincangan di antara mereka. Namun, juga tidak jarang nampak raut muka sedih hingga tangisan yang tiba-tiba keluar.

"Saya masih tunggu kabar teman kerja saya. Dia kemarin masuk dalam daftar penumpang yang hilang, namanya Pak Nurdin, sama anak perempuannya yang pertama," kata Bagiyono, rekan kerja Nurdin yang sama-sama mengabdi di Pusdiklat Batan kepada Kompas.com, di lokasi. (Baca: "Sebelum Kapal Terbakar, Ayah Sempat Kirim Foto ke Grup WhatsApp")

Bagiyono menceritakan, Nurdin pergi berlibur bersama keluarganya, yakni istri dan kedua anak perempuannya. Keluarga yang menyenangi wisata di kawasan pantai dan laut ini naik kapal Zahro Express menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, pada Minggu (1/1/2017) pagi.

Mereka beranjak dari Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara. Hanya selang beberapa jam, saudara Nurdin mengabari rekan kerjanya di Batan bahwa kapal yang ditumpangi Nurdin sekeluarga terbakar di tengah laut.

Bagiyono bersama beberapa rekan kerjanya langsung ke Pelabuhan Muara Angke untuk mencari informasi.

"Pas sudah lumayan lama nunggu, kami lihat istri dan anak bungsu Pak Nurdin selamat. Istrinya sekarang dirawat di RSPAD, mukanya kena luka bakar. Kalau anak bungsunya sehat, sekarang lagi sama neneknya," tutur dia.

Di RS Polri, Bagiyono dan anggota keluarga Nurdin yang lain turut membawa dokumen guna melengkapi data diri Nurdin dan anak pertamanya yang belum diketahui keberadaannya. Data itu akan dicocokkan dengan hasil identifikasi 20 jenazah penumpang kapal yang kini sedang diperiksa di RS Polri.

"Saya sebagai teman kerja, berusaha semampu saya, bantu apa yang bisa saya bantu. Nanti rumah sakit akan ngabarin, ada kecocokkan apa tidak dari 20 jenazah yang lagi diperiksa di sini itu," ucap Bagiyono. (Baca: Kesaksian Penumpang dan Keluarganya yang Selamat Saat Kapal Terbakar)

Salah satu staf rumah sakit di posko korban kapal Zahro Express, Nurwahyuni, menyebut sudah ada 18 pelapor yang melaporkan kehilangan 32 anggota keluarga dan kerabatnya sejak Minggu malam hingga Senin siang ini.

Adapun anggota keluarga dan kerabat korban kapal terbakar masih menunggu kepastian di RS Polri sembari berbagi informasi.

Kompas TV Detik-detik Terbakarnya Kapal di Muara Angke
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com