JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polri terus berusaha mengidentifikasi para korban yang tewas akibat terbakarnya Kapal Zahro Express pada Minggu (1/1/2017) lalu.
Saat ini, tim DVI mencocokan data ante-mortem dan post-mortem dari para korban.
"Tim DVI sedang rapat rekonsiliasi data ante-mortem dan post-mortem. Semoga hari ini ada yang berhasil diidentifikasi," ujar Kepala Humas Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Luh Ike Kristiani, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (4/1/2017).
(Baca juga: Belajar dari Zahro Express, Ini Rencana DKI Kelola Transportasi Laut)
Sejauh ini, Polri berhasil mengidentifikasi 8 dari 20 korban yang tewas terbakar di kapal Zahro Express tersebut. Masih tersisa 12 korban yang belum teridentifikasi.
Ike mengatakan, pihaknya telah memajang foto barang-barang yang ditemukan masih melekat pada tubuh korban di RS Polri Kramatjati.
Dari foto-foto tersebut, diharapkan ada keluarga yang mengenalinya sehingga dapat membantu proses identifikasi.
Foto-foto tersebut terdiri dari barang-barang berupa, cincin, gelang, jam tangan, hingga pakaian yang terbakar.
Sebelumnya, Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigjen Arthur Tampi mengungkapkan kesulitan pihaknya dalam mengidentifikasi jenazah korban terbakarnya Kapal Mesi Zahro Express.
Menurut dia, jenazah-jenazah korban memiliki luka bakar 100 persen sehingga susah dikenali.
(Baca juga: Polisi: Penyebab Terbakar Zahro Express Bukan karena Kelebihan Penumpang)
Arthur berharap pihak keluarga menyerahkan data diri para korban yang terbakar di atas KM Zahro Express. Hal tersebut bisa membantu petugas mengidentifikasi jenazah para korban.
"Kami meminta pihak keluarga bisa menyerahkan data-data yang ada baik primer maupun sekunder. Dari foto-foto rekam gigi, riwayat giginya. Karena korban yang lima ini juga lebih mudah diidentifikasi dengan melihat dari gigi, khususnya foto panorama gigi atau saat korban sedang tersenyum," kata Arthur.