Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi Tewas di Kebon Jeruk, Polisi Masih Selidiki Motif Pembunuhan

Kompas.com - 10/01/2017, 05:47 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan bernama Tri Ari Yani Puspo Arum (22) ditemukan tewas bersimbah darah di sebuah kamar indekos di Jalan H Asmat Ujung, Perumahan Kebon Jeruk Baru, Jakarta Barat, Senin (9/1/2017) pagi.

Tri Ari pertama kali ditemukan oleh pacarnya, Zainal, sekitar pukul 08.30 WIB. Saat menemukan pacarnya yang diduga sudah tak bernyawa, Zainal menghubungi teman kerja Tri Ari, Hernita, untuk meminta bantuan mencarikan mobil dan membawa Tri Ari ke rumah sakit.

Hernita kemudian mendatangi indekos Tri Ari. Dia juga meminta bantuan seorang warga negara asing (WNA) untuk mengangkat Tri Ari ke dalam mobil. WNA yang enggan disebutkan namanya itu mengaku membantu Tri Ari yang sudah tidak bergerak.

"Yang meminta tolong kepada saya seorang perempuan (Hernita). Saya ikut menggendong (Tri Ari) karena dia (Hernita) minta tolong," ujar WNA tersebut, Senin.

Kemudian, WNA itu membawa Tri Ari dari kamar indekos di lantai dua hingga ke mobil. Tri Ari lalu dibawa dengan mobil ke Rumah Sakit Siloam Jakarta Barat sebelum akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk diotopsi. (Baca: Polisi Periksa Pacar Mahasiswi Korban Pembunuhan di Kebon Jeruk)

Barang hilang

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Eko Hadi Santoso mengatakan, barang-barang milik Tri Ari hilang. Hal tersebut diketahui setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Ada tiga barang milik Tri Ari yang hilang, yakni laptop, ponsel, dan dompet.

"Iya benar beberapa benda korban dilaporkan menghilang," ujar Eko di Polsek Kebon Jeruk, Senin sore.

Meski barang-barang Tri Ari hilang, Eko belum memastikan apakah pembunuhan mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta itu dilakukan karena motif perampokan atau ada motif lainnya. Polisi masih menyelidiki siapa pelaku dan motif pembunuhan tersebut.

"Kalau barang ada yang hilang iya. Tapi kalau perampokan, saya tak berani jamin," kata dia.

Pada Senin kemarin, polisi meminta keterangan saksi-saksi terkait tewasnya Tri Ari. Zainal, Hernita, WNA, dan pemilik indekos yang ditempati Tri Ari merupakan beberapa orang di antaranya yang dimintai keterangan.

"Sekitar lima sampai enam orang (yang dimintai keterangan)," ucap Eko.

Kompas TV Pembunuhan Mahasiswi Universitas Esa Unggul
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

Megapolitan
Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi 'Gemuk' di Pilkada 2024

Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi "Gemuk" di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Megapolitan
Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Megapolitan
Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Megapolitan
Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Megapolitan
Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Megapolitan
Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com