Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Sayangkan PP Pemuda Muhammadiyah Tak Klarifikasi Pidato Ahok

Kompas.com - 10/01/2017, 16:42 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Anggota tim penasihat hukum Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Humphrey Djemat, mempertanyakan saksi dalam sidang kasus dugaan penodaan agama, Pedri Kasman.

Humphrey mengaku heran mengapa Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah itu tidak langsung mengklarifikasi kepada Ahok soal pidato di Kepulauan Seribu yang kemudian diduga menodai agama.

Menurut Humphrey, Pedri seharusnya mengklarifikasi langsung kepada Ahok terkait isi pidato tersebut. Pedri, disebut Humphrey, memiliki akses berkomunikasi dengan Ahok melalui Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil A Simanjuntak.

"Sebab, Pak Ahok sendiri sangat dekat dengan Pemuda Muhammadiyah, bahkan dengan ketuanya sendiri, Dahnil Simanjuntak," kata Humphrey kepada wartawan di luar sidang Ahok, Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (10/1/2017).

(Baca: Ahok Pertanyakan Maksud Pimpinan Pemuda Muhammadiyah Melaporkannya ke Polisi)

Humphrey menuturkan, Ahok kerap diajak berdiskusi di kantor PP Pemuda Muhammadiyah, Jakarta. PP Muhammadiyah juga pernah memberikan penghargaan kepada Ahok sebagai contoh pemimpin terbaik.

Ia mengaku sangat heran mengapa dugaan penodaan agama yang dilakukan Ahok tidak diklarifikasi oleh Pedri sebelum membuat laporan ke polisi.

"Artinya apa, dalam hal ini bukan murni penodaan agama, tetapi ada kepentingan politik dalam pilkada," ujar Humphrey.

(Baca: Ahok Cecar Saksi Pelapor dari Muhammadiyah soal Durasi Video)

Kompas TV Jalannya Sidang Kelima Dugaan Penodaan Agama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com