Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Bantah Kesaksian Irena Handono

Kompas.com - 10/01/2017, 20:36 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Terdakwa kasus dugaan penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, membantah lebih dari 10 kesaksian yang disampaikan Irena Handono dalam sidang kasus dugaan penodaan agama yang digelar Pengadilan Negeri Jakarta Utara di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (10/1/2017).

Irena merupakan salah seorang saksi pelapor Ahok dalam kasus dugaan penodaan agama.

Terkait kesaksian Irena, Ahok membantah soal tuduhan penodaan agama di Balai Kota, acara Partai Nasdem, hingga di Kepulauan Seribu.

Ahok juga menyinggung Irena yang tak membaca tuntas buku Merubah Indonesia. Irena disebut hanya membaca dan mengutip halaman 40 buku yang ditulis Ahok tersebut.

"Padahal, saya tak pernah katakan jangan percaya ulama, tetapi oknum politik," kata Ahok dalam persidangan itu.

(Baca: Saksi Pelapor Irena Handono Sebut Ahok Kecentilan)

Selanjutnya, Ahok mengatakan bahwa dia tak menafsirkan surat Al Maidah ayat 51 sendiri, tetapi bersama kerabat lain, seperti mantan Presiden Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Kemudian, Ahok merasa keberatan lantaran disebut cermin kebencian terhadap umat Islam. Menurut Ahok, sebagai pribadi yang memiliki keluarga angkat Muslim, dia tak mungkin menodai agama Islam.

"Itu fitnah," kata Ahok.

Ahok juga tak terima Irena memotong kalimat dia soal keimanan. Saat itu, Ahok mengaku tengah memberikan pengarahan kepada PNS soal kaitan keimanan dengan sikap sehari-hari.

"Kalau beriman, jangan korupsi," kata Ahok.

(Baca: Ahok Sebut Saksi Pelapor Irena Handono Saksi Palsu)

Kemudian, Ahok mempertanyakan Irena yang tak menjawab adanya partai Islam pendukung calon kepala daerah dari non-Muslim.

Selain itu, Ahok mengomentari tudingan Irena soal kampanye terselebung yang dia lakukan saat kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu. Ahok merasa tak terima lantaran Irena mengatakan bahwa dia mengajak warga untuk memilihnya.

Irena mengaku mengatakan itu setelah melihat video pidato Ahok. Oleh karena itu, Ahok menyebut Irena saksi palsu dan telah memfitnahnya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com