JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, berkampanye di RT 09 RW 02 Kelurahan Cipinang, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (12/1/2017).
Di sana, Djarot masuk ke permukiman yang ditinggali banyak warga yang berkecimpung di kegiatan usaha kecil menengah (UKM).
Begitu tiba, Djarot langsung menjumpai produsen tempe. Djarot terlihat masuk ke bangunan tempat pembuatan tempe tersebut. Ia kemudian berbincang dengan salah satu pekerjanya.
"Ini sudah jadi ya," tanya Djarot, di lokasi, Kamis (12/1/2017).
Seorang pekerja menjelaskan kepada Djarot bahwa tempe yang sedang ditaruh di atas rak itu belum jadi. Masih butuh beberapa hari lagi untuk menjadikan tempe tersebut.
"Oh belum jadi," ujar Djarot setelah mendengarkan. Djarot terlihat menyimak dan menghabiskan waktu tak sampai dua menit untuk berbincang dengan pekerja rumah produksi tempe itu.
(Baca juga: Merasa Berpengalaman, Djarot Siap Hadapi Debat Cagub-Cawagub)
Setelah itu, ia berjalan melewati lorong kecil yang hanya dapat dilalui sepeda motor.
Selanjutnya, ia menemui seorang ibu yang sedang duduk di depan rumah sambil memasak bahan untuk membuat wajik dalam kuali besar.
Djarot berhenti dan mengajak ngobrol ibu tersebut. "Ini buat apa?" tanya Djarot. Ibu tersebut menyampaikan bahwa ia sedang memasak bahan untuk membuat wajik.
Jika sudah jadi, wajik itu akan dipasarkan di perkantoran dan pasar tradisional. Modal untuk membuat wajik tersebut Rp 500.000.
Ibu itu bercerita, ia mengolah wajik di rumahnya tanpa bantuan mesin atau alat modern.
Namun, Djarot memuji dengan mengatakan bahwa rasa wajik itu akan lebih enak apabila diolah secara tradisional.
Cawagub nomor pemilihan dua itu kembali berjalan. Kali ini, Djarot melewati penjual gorengan. Djarot kemudian digoda untuk memborong gorengan tersebut.
Djarot penasaran lalu melihat apa saja gorengan yang ada. Ia kemudian menemukan rondo royal atau monyos, makanan ringan tradisional yang terbuat dari tepung beras yang di isi dengan tape dan digoreng.
"Eh aku nyicipin ya," ujar Djarot.
(Baca juga: Bertemu Ahok, Djarot Tanya Persiapan Debat Cagub-Cawagub DKI)
Djarot memutuskan untuk membeli gorengan yang ada. Djarot sempat bertanya berapa harganya. Sang pedagang menyebut semuanya Rp 25.000.
Namun, Djarot membayar lebih Rp 100.000 tanpa mengambil kembaliannya.
"Tahu enggak rondo, rondo itu janda, (jadi ini) janda royal," ujar Djarot berkelakar. Seorang warga menyeletuk dengan mengartikan kata "royal" sebagai genit. "Genit, janda genit Pak," ujar warga.
Djarot tampak tertawa sambil mengunyah rondo royal yang dimakannya. Tak hanya itu, Djarot memesan bakso saat memasuki lapangan tempat ia bertemu warga.
"Enggak usah pakai saus, kecap saja. Sambal enggeh," ujar Djarot kepada pedagang bakso. Djarot nampak menuang sendiri sambal mentah sesuai seleranya.
Setelah itu, ia membawa mangkuk bakso itu dan mengajak warga yang lain ikut memesan bakso seperti dirinya.
Djarot akhirnya menikmati bakso di tengah lapangan di hadapan warga dan relawan pendukungnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.