Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PoliticaWave: Ahok-Djarot Paling Banyak Dibicarakan "Netizen" Selama Debat

Kompas.com - 14/01/2017, 07:08 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PoliticaWave memantau percakapan netizen di media sosial selama debat pertama pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2017) malam.

Pendiri sekaligus CEO Media Wave Group Yose Rizal mengatakan, pasangan cagub-cawagub nomor pemilihan dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat paling banyak dibicarakan netizen.

"Berdasarkan hasil pantauan PoliticaWave, pasangan kandidat yang paling banyak dipercakapkan yaitu Ahok Djarot sebesar 23.441 percakapan," ujar Yose melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (13/1/2017) malam.

Setelah Ahok-Djarot, pasangan cagub-cawagub yang dibicarakan netizen yakni Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan 17.175 percakapan, kemudian disusul pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang dibicarakan 4.112 kali. Percakapan netizen terkait Ahok-Djarot mengungguli seluruh segmen debat yang diadakan.

Segmen satu

Pada segmen pertama, Ahok-Djarot unggul dengan persentase 47 percakapan. Dari 47 persen tersebut, masing-masing percakapan positif dan negatif sebanyak 50 persen.

"Kemudian diikuti oleh pasangan Anies-Sandi dengan persentase percakapan sebanyak 38 persen dengan persentase positif sebanyak 72 persen dan negatif sebanyak 28 persen. Terdapat banyak netizen yang merespons positif gaya penyampaian Anies yang dinilai lebih santai," kata Yose.

Terakhir, pasangan Agus-Sylvi meraih jumlah percakapan sebanyak 15 persen dengan persentase positif sebanyak 56 persen dan negatif sebanyak 44 persen. Tidak sedikit netizen yang mengapresiasi program yang disampaikan oleh Agus.

Segmen dua

Di segmen kedua, Ahok-Djarot kembali unggul dengan persentase 47 persen, 40 persen di antaranya merupakan percakapan positif dan 60 persen lainnya negatif. Netizen merespons positif program reformasi bersih yang diusung Ahok-Djarot.

Sementara itu, percakapan negatif dipicu oleh isu Ahok yang dinilai kerap berganti partai. Kemudian, Anies Sandi meraih persentase percakapan sebanyak 37 persen dengan persentase positif sebanyak 56 persen dan negatif sebanyak 44 persen. Banyak netizen yang memberi dukungan terhadap Anies-Sandi melalui tagar #SalamBersama.

"Pasangan Agus-Sylvi meraih jumlah percakapan sebanyak 16 persen dengan persentase positif sebanyak 66 persen dan negatif sebanyak 34 persen. Netizen mulai merespons positif gaya Agus yang lugas dalam menyampai argumen, sementara respons negatif memuat sindiran terhadap gaya bicara Agus yang dinilai seperti membaca teks," ucap dia.

Segmen tiga

Pada segmen ketiga, pasangan calon yang unggul yaitu Ahok-Djarot yang meraih persentase percakapan sebanyak 54 persen dengan persentase percakapan positif sebanyak 52 persen dan negatif sebanyak 48 persen. Banyak netizen yang mem-posting tagar dukungan #YangLainPHP untuk Ahok-Djarot.

"Kemudian diikuti oleh pasangan Anies-Sandi yang meraih persentase percakapan sebanyak 35 persen dengan persentase positif sebanyak 65 persen dan negatif sebanyak 35 persen. Terdapat banyak netizen yang merespons positif tekad Anies untuk menghentikan proyek reklamasi," tutur Yose.

Terakhir, pasangan Agus-Sylvi meraih jumlah percakapan sebanyak 11 persen dengan persentase positif sebanyak 66 persen dan negatif sebanyak 34 persen. Hal tersebut dipicu oleh dukungan netizen terhadap pernyataan Ahok bahwa program bantuan langsung tunai (BLT) yang ditawarkan Agus dinilai tidak mendidik.

Segmen empat

Ahok-Djarot unggul dengan persentase percakapan sebanyak 63 persen. Persentase percakapan positif Ahok-Djarot yaitu sebanyak 46 persen dan negatif sebanyak 54 persen. Banyak netizen merespons positif enam cara Ahok-Djarot mengatasi ketimpangan sosial.

Sementara itu, percakapan negatif dipicu oleh isu mengenai janji pembangunan Kampung Deret yang belum dipenuhi. Kemudian, percakapan terkait Anies-Sandi sebanyak 30 persen dengan persentase positif sebanyak 55 persen dan negatif sebanyak 45 persen.

Banyak netizen yang merespons positif rencana Anies dalam mengembangkan transportasi massal di DKI Jakarta.

"Pasangan Agus-Sylvi meraih jumlah percakapan sebanyak 7 persen dengan persentase positif sebanyak 58 persen dan negatif sebanyak 42 persen. Netizen merespons positif gaya debat Agus yang dinilai mengejutkan dan penuh percaya diri, sementara respons negatif memuat penyampaian Agus-Sylvi yang dinilai tidak berorientasi pada solusi," ujar Yose.

Segmen lima

Pada segmen kelima, Ahok-Djarot kembali unggul dengan persentase percakapan sebanyak 50 persen, 45 persen di antaranya bernada positif dan 55 persen bernada negatif.

"Banyak netizen merespons positif pernyataan Ahok bahwa infrastruktur berperan penting untuk pembangunan manusia," kata dia.

Kemudian, percakapan tentang Anies-Sandi menyusul dengan persentase 43 persen. Dari persentase tersebut, ada 33 persen percakapan positif dan 77 persen negatif. Pada segmen kelima, banyak netizen yang menilai Anies lebih pantas menjadi dosen karena kerap menyinggung pendidikan dan filosofi kehidupan dalam berargumen.

"Pasangan Agus-Sylvi meraih jumlah percakapan sebanyak 7 persen dengan persentase positif sebanyak 58 persen dan negatif sebanyak 42 persen. Netizen merespons positif program Agus yang tidak akan melibatkan penggusuran dalam menata pemukiman," ucap Yose.

Segmen enam

Pada segmen terakhir, percakapan tentang Ahok-Djarot unggul dengan persentase 52 persen, masing-masing percakapan bernada positif dan negatif sebesar 50 persen dari total 52 persen tersebut. Dalam percakapan tersebut, banyak netizen yang mendukung pernyataan Ahok bahwa menjadi gubernur bukan dengan mengandalkan retorika.

Percakapan tentang Anies-Sandi menyusul dengan persentase 43 persen, dengan dengan persentase positif sebanyak 12 persen dan negatif sebanyak 88 persen. Banyak netizen yang masih menyinggung kinerja Anies saat menjabat sebagai Mendikbud pada segmen tersebut.

"Pasangan Agus-Sylvi meraih jumlah percakapan sebanyak 5 persen dengan persentase positif sebanyak 49 persen dan negatif sebanyak 51 persen. Banyak netizen merespons negatif penyampaian Agus-Sylvi yang dinilai kerap tidak relevan dengan pertanyaan lawan debat," ucap Yose.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com