Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sultan HB X: Disuruh Janji Enggak Maju Pilpres, Enggak Ada yang Jawab

Kompas.com - 15/01/2017, 10:01 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Debat calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Jumat (13/1/2017) malam tak memperlihatkan secara rinci solusi yang ditawarkan para pasangan calon (paslon) untuk membenahi Jakarta.

Pandangan ini disampaikan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X usai bertemu Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Sumarsono di Keraton Yogyakarta, Sabtu (14/1/2017).

Sultan menjelaskan, para paslon hanya menggambarkan solusi yang akan mereka lakukan secara umum.

"Kita kekurangannya itu belum tentu bisa menjawab pertanyaan karena background orang yang ditanya dalam kondisi yang berbeda-beda. Artinya, hanya makro, secara umum saja," ujar Sultan.

Sultan juga menyinggung saat moderator debat menanyakan komitmen para paslon untuk tak maju pada Pilpres 2019.

Menurut Sultan, tak ada satu pun paslon yang tegas mengatakan tidak akan mencalonkan diri.

"Tetapi, begitu disuruh janji enggak ada yang maju pilpres, enggak ada yang jawab," ujar Sultan.

Pada pengujung debat, ketiga calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta ditanya tentang komitmennya untuk tidak mencalonkan diri dalam Pilpres 2019 nanti.

Calon gubernur nomor pemilih satu, Agus Harimurti Yudhoyono, mengatakan bahwa tujuan dia dan Sylviana Murni berkompetisi adalah untuk memperjuangkan warga Jakarta.

Pasangan nomor pemilihan dua Basuki (Ahok) Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat saat diberi kesempatan menjawab, bukan Ahok yang menjawab, melainkan Djarot.

Ahok tampak tertawa sebelum Djarot menyampaikan jawaban pamungkas. Djarot mengatakan jiwa dan raga pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot sudah untuk warga Jakarta.

Djarot berkomitmen akan memimpin Jakarta sampai akhir periode.

Sementara itu, calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, hanya menjawab, mereka komitmen untuk memimpin Jakarta sampai akhir periode jika terpilih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com