Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Anggota Reserse Narkoba yang Tewas di Kamar Hotel

Kompas.com - 22/01/2017, 10:52 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menelusuri penyebab tewasnya anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya berinisial RPI (30) pada Sabtu (21/1/2017) dini hari.

"Masih diselidiki penyebab tewasnya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Minggu (22/1/2017).

Polisi yang diketahui berpangkat brigadir itu, berdasarkan keterangan dari Argo, mulai tak sadarkan diri di dalam kamar sebuah hotel di Grogol, Jakarta Barat, saat sedang bersama seorang perempuan berinisial SM (25).

SM menuturkan, pada Jumat (20/1/2017), ia bersama RPI check-in di hotel sekitar pukul 21.00 WIB.

Kepada SM, RPI bercerita ia sudah menenggak empat pil ekstasi dan mengisap sabu sebanyak 4 gram. Keduanya pun sempat mengisap sabu bersama-sama.

Kejanggalan bermula saat RPI mencoba berhubungan intim dengan SM, namun tak bisa. RPI kemudian mandi menggunakan air dingin.

Namun, tak lama setelah mandi dia kejang-kejang dan tidak sadarkan diri.

Kepolisian baru mengetahui RPI tewas setelah seorang polisi bernama Briptu Kukuh mendapat telepon dari Ipda Arie, rekan korban yang lain, sekitar pukul 03.49 WIB.

Arie meminta Kukuh menghubungi RPI karena ada wanita yang meneleponnya sambil menangis, yang ternyata adalah SM.

Kukuh kemudian menelepon RPI, tapi yang mengangkat adalah SM. Saat itu, SM memberitahu Kukuh bahwa RPI pingsan di dalam salah satu kamar hotel.

Kukuh langsung mendatangi lokasi kejadian. Setelah tiba di hotel, Kukuh dan SM langsung melarikan RPI menggunakan mobil ke Rumah Sakit Royal Taruma.

Keterangan dokter menyatakan RPI telah meninggal dunia pukul 04.54 WIB.

Argo menerangkan, RPI memegang surat tugas. Sebelum kejadian, korban diduga sedang bekerja dan SM yang bersamanya diduga seorang informan.

"Surat tugas ada, (dia) diundang mendapat informasi, oleh informan itu," ujar Argo.

Kepolisian telah meminta agar tubuh korban diotopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian anggota polisi tersebut.

Dari dalam kamar, polisi menyita barang bukti berupa sepasang sandal milik RPI, 3 butir pil happy five, 3 butir inex warna krem, dan 1 paket sabu. Polisi belum memastikan apakah RPI benar-benar mengonsumsi narkoba.

"Petugas masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini, perempuannya kami periksa," kata Argo.

Kompas TV Polisi Tewas Gantung Diri Diduga Terlilit Utang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Atlet Karate Aktif, Casis Bintara di Jakbar Sempat Berduel dengan Begal yang Menyerangnya

Atlet Karate Aktif, Casis Bintara di Jakbar Sempat Berduel dengan Begal yang Menyerangnya

Megapolitan
Mayat Pria Berwajah Lebam Ditemukan di Kali Sodong Pulogadung, Polisi Tunggu Hasil Otopsi

Mayat Pria Berwajah Lebam Ditemukan di Kali Sodong Pulogadung, Polisi Tunggu Hasil Otopsi

Megapolitan
Lagi, Penumpang Jatuh ke Celah Peron Stasiun Sudirman Saat Hendak Naik KRL

Lagi, Penumpang Jatuh ke Celah Peron Stasiun Sudirman Saat Hendak Naik KRL

Megapolitan
Tak Naik Selama 17 Tahun, Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov Kaji Usulan Kenaikan Tarif Transjakarta

Tak Naik Selama 17 Tahun, Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov Kaji Usulan Kenaikan Tarif Transjakarta

Megapolitan
Jukir di Cakung: Pengangguran dan Angka Kriminalitas Bisa Tinggi jika Jukir Liar di Minimarket Dilarang

Jukir di Cakung: Pengangguran dan Angka Kriminalitas Bisa Tinggi jika Jukir Liar di Minimarket Dilarang

Megapolitan
Hendak Berangkat Psikotest, Calon Siswa Bintara Polisi Dibegal di Kebon Jeruk

Hendak Berangkat Psikotest, Calon Siswa Bintara Polisi Dibegal di Kebon Jeruk

Megapolitan
Tak Ada Sistem Setoran, Jukir Minimarket di Cakung Bisa Kantongi Rp 100.000 per Hari

Tak Ada Sistem Setoran, Jukir Minimarket di Cakung Bisa Kantongi Rp 100.000 per Hari

Megapolitan
Cerita Indra, Terpaksa Jadi Jukir Liar di Minimarket karena Kesulitan Mencari Pekerjaan Lain

Cerita Indra, Terpaksa Jadi Jukir Liar di Minimarket karena Kesulitan Mencari Pekerjaan Lain

Megapolitan
Batal Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Sudirman Said: Masih Ada Jalur Parpol

Batal Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Sudirman Said: Masih Ada Jalur Parpol

Megapolitan
Sudirman Said Buka Suara soal Batal Maju sebagai Cagub DKI Jalur Independen

Sudirman Said Buka Suara soal Batal Maju sebagai Cagub DKI Jalur Independen

Megapolitan
Delapan Juru Parkir di Jakbar Dibawa ke Kantor Dishub, Diminta Bikin Surat Tak Jadi Jukir Lagi

Delapan Juru Parkir di Jakbar Dibawa ke Kantor Dishub, Diminta Bikin Surat Tak Jadi Jukir Lagi

Megapolitan
Jukir di Minimarket Dilarang, Bagus Bakal Beralih Jadi Ojol “Full Time”

Jukir di Minimarket Dilarang, Bagus Bakal Beralih Jadi Ojol “Full Time”

Megapolitan
Pengakuan Jukir Minimarket Tebet: Saya Setor ke Oknum yang Pegang Wilayah Sini...

Pengakuan Jukir Minimarket Tebet: Saya Setor ke Oknum yang Pegang Wilayah Sini...

Megapolitan
Simulasi Pendapatan Parkir Liar di Jakarta, Bisa Raup Rp 1,28 Miliar Per Hari

Simulasi Pendapatan Parkir Liar di Jakarta, Bisa Raup Rp 1,28 Miliar Per Hari

Megapolitan
Evaluasi 'Study Tour', DPRD Kumpulkan Para Kepala Sekolah di Kota Depok

Evaluasi "Study Tour", DPRD Kumpulkan Para Kepala Sekolah di Kota Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com