Kepala Unit Reskrim Polsek Jatinegara Ajun Komisaris Bambang Eddy, Jumat (20/1), mengatakan, selain melakukan perampokan, komplotan ini juga kelompok pengguna narkoba.
Hasil kejahatan mereka, selain digunakan untuk kebutuhan hidup, juga untuk membeli obat-obatan terlarang.
Yang menarik, meski anggotanya masih remaja, komplotan ini sangat terorganisasi. Mereka, misalnya, punya jaringan untuk menjual motor hasil kejahatan mereka ke Karawang, Jawa Barat.
Uang hasil kejahatan juga digunakan komplotan untuk menyewa rumah kontrakan di Gang Haji Gemin, Jati Asih, Kota Bekasi, sebagai tempat tinggal mereka bersama,
Menurut Eddy, selain AQ, ada anggota geng bernama Ebet (22), yang menyiapkan seluruh kebutuhan anggotanya. Rumah kontrakan itu, contohnya, disewa Ebet.
Pergaulan buruk
Eddy menduga, komplotan itu terbentuk lantaran para pelaku sama-sama pengguna narkoba. Dua pelaku yang masih di bawah umur juga berasal dari keluarga mampu.
"Orangtua pelaku itu sampai menangis mengetahui ulah anaknya. Namun, mereka mengakui, anaknya terjerumus pergaulan tak baik di lingkungan tempat tinggalnya," kata Eddy.
Kriminolog Universitas Indonesia, Heru Susetyo, mengatakan, remaja memang masa paling rawan terhadap pengaruh buruk karena mereka akan lebih mudah terpengaruh oleh teman- teman satu kelompoknya.
Remaja yang tak mendapat pengaruh dari keluarganya akan lebih mudah terpapar pergaulan yang salah. (MDN/ILO)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 25 Januari 2017, di halaman 27 dengan judul "Salah Bergaul Terjerat Komplotan Penjahat...".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.