Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Anies-Sandi: Brosur "Black Campaign" untuk Turunkan Elektabilitas

Kompas.com - 13/02/2017, 19:20 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Keamanan Tim Pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Yupen Hadi, mengatakan bahwa beredarnya brosur berisi black campaign terhadap Anies-Sandi merupakan upaya yang dilakukan pihak-pihak tertentu untuk menurunkan elektabilitas sekaligus menghancurkan kredibilitas keduanya.

"Dari judulnya saja sudah jelas, 10 kebohongan, sasarannya jelas dengan adanya selebaran ini ingin menurunkan elektabilitas paslon kami dan ingin menghancurkan kredibilitas pasangan calon nomor urut tiga," ujar Yupen di Kantor Panwaslu Jakarta Barat, Jalan Kebon Jeruk Raya, Senin (13/2/2017).

Terkait penyebaran brosur tersebut, Yupen menyerahkannya kepada panwaslu, jaksa, dan polisi yang tergabung dalam tim sentra penegakan hukum terpadu (gakkumdu).

Dia meminta tim sentra gakkumdu menindak dugaan pelanggaran tersebut.

"Saya harap panwaslu, gakkumdu, tegas, berani, jangan takut bahwa ini adalah pelanggaran, jaga konstitusi, tegakan kebenaran," kata dia.

(Baca juga: Selain Brosur "Black Campaign" terhadap Anies-Sandi, Panwaslu Temukan Brosur Ini...)

Selain itu, Yupen mempertanyakan isi brosur yang menyebutkan kebohongan Anies-Sandi.

Dia mempertanyakan kebohongan apa yang dilakukan pasangan calon yang diusung Partai Gerindra dan PKS itu.

"Sebenarnya kami bingung juga, mana yang disebut dengan kebohongan, dan kenapa disebarkan kepada masyarakat, tetapi jelas-jelas dengan adanya 10 kebohongan ini, judulnya saja sudah negatif, pastilah akan memengaruhi orang," ucap Yupen.

Panwaslu Jakarta Barat sebelumnya menyita lima jenis brosur berisi black campaign berjumlah 900.000 eksemplar di rumah kontrakan seseorang bernama Novi alias Edo di Jalan Asem, RT 004 RW 08, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Sabtu (11/2/2017).

Brosur-brosur tersebut berisi black campaign terhadap Anies-Sandi. Selain itu, dua brosur lainnya yakni berkaitan dengan pasangan calon nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Namun, brosur terkait Basuki-Djarot bernada positif.

(Baca juga: Timses Pertanyakan Adanya Brosur Ahok-Djarot dalam Paket Brosur "Black Campaign" Anies-Sandi)

Selain itu, Panwaslu Jakarta Timur menyita 60.000 eksemplar brosur black campaign terhadap Anies-Sandi dari orang yang sama pada Rabu (8/2/2017).

Panwaslu Jakarta Utara juga mengamankan penyebar brosur black campaign terhadap Anies-Sandi dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni di Kelapa Gading pada Rabu juga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com