Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI Catat KPPS Bermasalah yang Sebabkan Warga Kesulitan Mencoblos

Kompas.com - 21/02/2017, 19:20 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua KPUD DKI Jakarta Sumarno mengakui ada sebagian kecil kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang belum paham soal aturan teknis pemungutan suara.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa pada pilkada selanjutnya, KPU DKI telah mendata siapa saja petugas yang dianggap bermasalah hingga menyebabkan warga kesulitan menggunakan hak suaranya.

"Kami sudah mencatat TPS-TPS (tempat pemungutan suara) yang petugasnya bermasalah kemudian (warga) kehilangan hak pilihnya," kata Sumarno saat menghadiri rapat evaluasi posko bersama pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta di Balai Kota, Selasa (21/2/2017) sore.

(Baca juga: Semua KPPS yang Bermasalah Akan Diganti pada Putaran Kedua Pilkada DKI)

Dari temuan KPUD di lapangan, saat Pilkada 15 Februari 2017 kemarin, ada KPPS yang tidak memperbolehkan warga mencoblos jika tidak punya formulir C6 (surat pemberitahuan untuk memilih).

Padahal, kata dia, formulir C6 bukan syarat untuk menggunakan hak suara, terlebih jika warga ternyata sudah terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT).

Ada juga KPPS yang mewajibkan warga membawa KTP, KK, dan surat keterangan (suket) dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta untuk bisa mencoblos.

Padahal, petugas seharusnya memerhatikan dulu apakah warga sudah tercatat dalam DPT atau tidak.

Jika belum terdaftar, menurut Sumarno, warga yang bersangkutan bisa mendaftar sebagai daftar pemilih tambahan (DPTb) dengan menyertakan KTP elektronik dan KK asli.

(Baca juga: KPUD DKI Berhentikan Tujuh Petugas KPPS TPS 01 Utan Panjang)

Sementara itu, suket diperlukan jika KTP warga masih belum versi elektronik. Sumarno menilai, pihaknya telah maksimal melakukan bimbingan teknis (bimtek) kepada petugas pemungutan suara.

Adapun jumlah petugas yang bermasalah disebut sangat sedikit dibanding petugas yang memahami aturan tersebut.

Kompas TV Pilkada serentak yang terjadi di ibu kota DKI Jakarta masih meninggalkan berbagai catatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dituduh Ingin Curi Motor, Pria di Sunter Dipukuli dan Diikat Lehernya oleh Warga

Dituduh Ingin Curi Motor, Pria di Sunter Dipukuli dan Diikat Lehernya oleh Warga

Megapolitan
Tangkap ASN Pemkot Ternate, Polisi Sita 0,16 Gram Sabu

Tangkap ASN Pemkot Ternate, Polisi Sita 0,16 Gram Sabu

Megapolitan
Maaf dan Janji Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta...

Maaf dan Janji Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta...

Megapolitan
Tiga ASN Pemkot Ternate Ditangkap Polisi Saat 'Nyabu' di Depan Warkop

Tiga ASN Pemkot Ternate Ditangkap Polisi Saat "Nyabu" di Depan Warkop

Megapolitan
Isu Duet dengan Anies pada Pilkada DKI, Ahmed Zaki: Keputusan Ada di DPP Golkar

Isu Duet dengan Anies pada Pilkada DKI, Ahmed Zaki: Keputusan Ada di DPP Golkar

Megapolitan
Usaha Cek Ombak Kaesang Pangarep pada Pilkada Bekasi dan Upaya Mencari Panggung Politik

Usaha Cek Ombak Kaesang Pangarep pada Pilkada Bekasi dan Upaya Mencari Panggung Politik

Megapolitan
Cerita Amsori Tetap Jadi Sopir Angkot meski Diserang Stroke Dua Kali

Cerita Amsori Tetap Jadi Sopir Angkot meski Diserang Stroke Dua Kali

Megapolitan
Permintaan Maaf Zoe Levana dan 3 Pengakuannya Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Permintaan Maaf Zoe Levana dan 3 Pengakuannya Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Beratnya Hidup di Jakarta, Amsori Sopir Lansia Tidur di Angkot karena Tak Mampu Mengontrak Rumah

Beratnya Hidup di Jakarta, Amsori Sopir Lansia Tidur di Angkot karena Tak Mampu Mengontrak Rumah

Megapolitan
Jemput Bola ke Subang, Polisi Bakal Datangi Petani yang Ditipu Oknum Polisi Rp 598 Juta

Jemput Bola ke Subang, Polisi Bakal Datangi Petani yang Ditipu Oknum Polisi Rp 598 Juta

Megapolitan
Polda Metro: Kasus Petani Ditipu Oknum Polisi Sempat Mandek karena Pelapor Minta Pemeriksaan Dihentikan

Polda Metro: Kasus Petani Ditipu Oknum Polisi Sempat Mandek karena Pelapor Minta Pemeriksaan Dihentikan

Megapolitan
Pemprov Pindahkan Administrasi Kependudukan 213.831 Warga ke Luar Jakarta

Pemprov Pindahkan Administrasi Kependudukan 213.831 Warga ke Luar Jakarta

Megapolitan
Polda Metro Tangkap Tiga ASN Pemkot Ternate Terkait Kasus Narkoba

Polda Metro Tangkap Tiga ASN Pemkot Ternate Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Polisi Tangkap Penusuk Imam Mushala di Kebon Jeruk

Polisi Tangkap Penusuk Imam Mushala di Kebon Jeruk

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 24 Mei 2024 dan Besok: Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 24 Mei 2024 dan Besok: Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com