JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kementeriannya mengucurkan dana bantuan untuk korban banjir di Jakarta senilai Rp 1 miliar.
Khofifah mengatakan, bantuan itu berupa makanan, tenda, dapur umum, dan lainnya.
"Ada makanan, kemudian tenda senilai Rp 1 miliar untuk DKI dan ada dapur umum lapangan," kata Khofifah, saat ditanya soal nilai bantuan banjir di sela-sela kunjungannya ke tempat pengungsian korban banjir di Masjid Universitas Borobudur, Makasar, Jakarta Timur, Kamis (23/2/2017).
(Baca juga: Banjir di Cipinang Melayu Mulai Surut, Warga Berbenah)
Sesuai SOP dalam tanggap darurat bencana, kata Khofifah, tenda untuk mengungsi seperti yang disediakan di Cipinang Melayu bisa disiagakan selama 14 hari sejak hari H banjir.
Namun, hal itu dilihat lagi sesuai kebutuhan. Jika sudah tidak banjir, tenda bisa dibongkar sehingga tidak perlu sampai 14 hari.
Hari ini, lanjut Khofifah, sudah hari ke lima sejak banjir terjadi di Cipinang Melayu. "Asal sudah surut, sudah bersih dan mereka bisa kembali ke rumah," ujar dia.
Pihaknya juga menyediakan layanan dukungan psikososial (LDP). Layanan ini diberikan kepada anak-anak agar tidak mengalami trauma karena banjir.
(Baca juga: Derita Korban Banjir Cipinang Melayu, Lima Hari di Pengungsian)
Dia menekankan pula soal perlakuan khusus bagi balita atau lansia di pengungsian banjir, misalnya penyediaan makanan khusus bayi, ruang untuk bayi, serta ruang untuk lansia.
Untuk di tempat mengungsi Cipinang Melayu, setelah bertemu warga, Khofifah mengatakan, warga merasa bantuan untuk anak dan lansia sudah cukup.
"Penanganan anak dan ibu juga tidak ada masalah. Ruang ini ventilasinya bagus dan memungkinkan anak untuk bermain," ujar Khofifah.