Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ingin Ada Bioskop di Terminal Pulogebang, Perwakilan Otobus Minta Panti Pijat

Kompas.com - 23/02/2017, 18:05 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diketahui tengah mewacanakan penyediaan bioskop di Terminal Terpadu Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur.

Hal itu dilontarkan Kepala Dinas Perhubungan DKI Andri Yansyah saat menghadiri acara diskusi bertema "Kesiapan dan Transmisi Terminal Pulogebang", di Hotel Borobudur, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (23/2/2017).

Menurut Andri, adanya wacana penyediaan bioskop di Terminal Pulogebang merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi DKI untuk mengefektifkan kembali terminal tersebut.

"Pak Gubernur waktu Senin sore bilang gini, 'Pak Andri, gimana kalau kita sediain bioskop di Terminal Pulogebang. Sediain film paling bagus, paling top. Disubsidi Rp 10.000'," kata Andri.

Menurut Andri, timnya sedang menjajaki wacana tersebut. Namun, saat melontarkan wacana dari Ahok itu, para perwakilan dari perusahaan otobus yang ikut hadir dalam acara diskusi tampak merespons negatif.

"Lebih laku panti pijet kali, Pak," ujar salah seorang di antaranya.

Adapun diskusi bertema "Kesiapan dan Transmisi Terminal Pulogebang" itu diselenggarakan oleh Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI).

Diskusi tersebut turut dihadiri jajaran Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), para ahli transportasi, pengurus Organda, dan perwakilan dari perusahaan-perusahaan otobus.

Pada kesempatan itu, Andri mengakui Terminal Terpadu Pulogebang dulunya dibangun tanpa kajian yang matang. Hal itulah yang dinilainya menjadi penyebab bermasalahnya terminal tersebut.

Meski demikian, ia menyatakan, Pemerintah Provinsi DKI akan berupaya memaksimalkan penggunaan terminal tersebut agar bisa berfungsi sesuai tujuan pembangunannya.

Andri menyatakan, Pemprov DKI akan berupaya membenahi Terminal Pulogebang agar nyaman, tidak hanya bagi penumpang, tetapi juga PO-PO bus.

Cara yang dilakukan adalah dari mulai memperbayak rute bus transjakarta ke terminal tersebut, menertibkan terminal bayangan, dan memperbaiki kios-kios untuk penjual makanan.

"Saya masih yakin untuk bisa mengelola transportasi, jangan ada motivasi macam-macam. Kalau ada motivasi enggak akan beres-beres," ujar Andri. (Baca: Kadishub DKI Akui Terminal Pulogebang Dibangun Tanpa Kajian Matang)

Terminal Pulogebang adalah terminal bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang dibangun pada era Gubernur Fauzi Bowo. Terminal itu diresmikan penggunaannya pada tahun 2012. Namun, setelah beberapa tahun berlalu, terminal tak kunjung dapat difungsikan secara efektif.

Penyebabnya banyak PO bus yang enggan beroperasi di terminal tersebut. Alasannya karena lokasinya yang jauh dari pusat kota.

Sampai akhirnya pada Januari lalu, Dishub menutup terminal AKAP yang ada di Pulogadung. Hal itu memaksa PO-PO bus AKAP untuk memindahkan layanannya ke Pulogebang. (Baca: Upaya Dishub DKI agar Terminal Pulogebang Beroperasi Penuh)

Kompas TV Terminal Bus Terbesar Se-Asia Tenggara Sepi Peminat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com