Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok-Djarot Setor Rp 1,7 Miliar Dana Kampanye ke Kas Negara

Kompas.com - 05/03/2017, 16:39 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Laporan dana kampanye tiga pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta telah selesai diaudit oleh kantor akuntan publik.

Laporan dana kampanye ketiga pasangan calon itu dinyatakan telah mematuhi persyaratan uji kepatuhan oleh auditor.

Berdasarkan hasil audit tersebut, ada sumbangan dana yang diterima pasangan calon nomor pemilihan dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat yang penyumbangnya tidak teridentifikasi.

Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengatakan, sumbangan dana tersebut telah dikembalikan ke kas negara.

"Sudah dikasihkan ke kas negara," ujar Sumarno di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Minggu (5/3/2017).

Berdasarkan informasi di laman resmi KPU DKI Jakarta, kpujakarta.go.id, dana yang dikembalikan Ahok-Djarot ke kas negara sebanyak Rp 1.772.030.825 (Rp 1,7 miliar).

Sumbangan dana tersebut tidak disertai surat pernyataan penyumbang sehingga sumbernya tidak teridentifikasi.

Berdasarkan hasil audit, pasangan calon nomor pemilihan satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni tercatat menerima sumbangan dana sebesar Rp 68.967.750.000.

Dana yang terpakai, yakni Rp 68.953.462.051.

Sementara Ahok-Djarot menerima sumbangan dana sebanyak Rp 65.272.954.163 dan yang digunakan untuk pengeluaran sebanyak Rp 64.719.656.703.

Kemudian, pasangan calon nomor pemilihan tiga Anies Rasyid-Sandiaga Uno diketahui menerima sumbangan dana sebesar Rp 60.190.360.025.

Pengeluaran kampanye mereka, yakni Rp 53.696.961.113.

Sumarno mengatakan, sisa sumbangan dana pada putaran pertama dapat digunakan kembali untuk kampanye pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

"Kan ada sisa dana kampanye, bisa digunakan juga," kata Sumarno.

Adapun pasangan yang melaju pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, yakni Ahok-Djarot dan Anies-Sandi.

Masa kampanye dimulai pada 7 Maret sampai dengan 15 April 2017. Sementara pemungutan suara diselenggarakan pada 19 April 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com