Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Bagi Kami KPU Tidak Profesional

Kompas.com - 06/03/2017, 22:59 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengatakan berdasarkan laporan tim suksesnya, Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta tidak profesional pada putaran pertama Pilkada DKI 2017.

Hal tersebut disampaikan Ahok dalam acara "Satu Meja" yang ditayangkan Kompas TV, Senin (6/3/2017) malam. Dalam acara itu, Ahok menyampaikan catatan pada pelaksanaan putaran pertama Pilkada DKI.

"Bagi kami KPU ya tidak profesional, laporan dari timses," kata Ahok.

(Baca: Ahok: Lumayan Juga Dipercaya Hampir 43 Persen Orang Jakarta)

Ketidakprofesionalan KPU, kata Ahok, terlihat dari munculnya masalah terkait formulir C6. Ahok mengatakan, jika warga sudah terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT), tinggal memberikan formulir C6.

"Sekarang ada KTP boleh milih karena ada e-KTP. Tapi yang terjadi waktu orang mendaftar tanpa C6, mukanya dimainkan. Nah, itukan enggak boleh," ujar Ahok.

"Jadi saya lihat memang ada ketidak-profesionalan dari penyelenggara. Ini yang dibenarkan oleh timses. Tapi ya sudahlah, kami sih syukuri saja," ungkap Ahok.

Ahok juga menyoroti adanya oknum kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang tidak mengerti soal aturan bagi pemilih di atas pukul 12.00.

"Itu bisa satu kajian yang menarik kenapa tiba-tiba orang KPPS enggak mengerti aturan gitu lho. Masa dia enggak ngerti aturan. Dateng jam 1 (13.00) bukan distop. Mana boleh hak pilih orang dihilangkan," ujar Ahok.

Ahok juga menyinggung soal habisnya kertas suara dan seharusnya ada pengecekan apakah habisnya kertas suara itu berkaitan dengan adanya pemilih menggunakan C6 atas nama orang lain.

"Nah hal-hal ini kan mesti kita perbaiki," ucap Ahok.

Ahok menyatakan, tim suksesnya sudah melaporkan temuan masalah di lapangan ke panwaslu.

"Kita lihat saja hasilnya seperti apa," kata Ahok.

Kompas TV Rekapitulasi penghitungan suara Pilkada DKI Jakarta 2017 telah dilakukan di 6 kabupaten kota di DKI Jakarta. Pasangan nomor urut 2 Ahok Djarot unggul di 4 wilayah. Sementara pasangan nomor urut 3 Anies Sandi mendapat suara terbanyak di 2 wilayah. Rekapitulasi di Jakarta Timur yang selesai kemarin melengkapi hasil penghitungan suara pilkada DKI Jakarta di 6 kabupaten dan kota. Ahok-Djarot unggul di 4 wilayah, yaitu Kepulauan Seribu, Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Anies-Sandi meraih suara terbanyak di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Sementara pasangan Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni tak unggul di 1 wilayah pun. Selanjutnya, rekapitulasi di tingkat provinsi akan berlangsung hari Minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com