Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pakde Djarot, Katanya Ada Penggusuran Ya?"

Kompas.com - 21/03/2017, 11:22 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, blusukan ke Jalan Pasar Inpres, Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Selasa (21/3/2017).

Saat Djarot melihat pelayanan Posyandu Cempaka 1 di sana, warga mencurahkan keluh kesahnya kepada Djarot.

Rupanya, warga mendapat kabar bahwa permukiman mereka akan digusur. Mereka ingin memastikan bahwa permukiman mereka tidak akan digusur.

"Pakde, maaf nih numpang tanya. Katanya ada penggusuran ya?" kata seorang bapak-bapak.

Djarot yang tadinya fokus melihat pelayanan posyandu itu langsung tertawa kecil dan menggelengkan kepalanya.

"Ngaco, itu enggak benar, yang direlokasi itu bantaran sungai, kolong jembatan, kolong tol," jawab Djarot.

(Baca juga: Djarot Janjikan Program Renovasi Rumah Tak Layak Huni)

Rupanya, pertanyaan itu menarik perhatian ibu-ibu pengurus posyandu. Mereka ingin bertanya lebih lanjut mengenai isu penggusuran itu.

"Masalah pembongkaran itu Pak, bisa tolong dicontohkan pembangunan apa yang biasanya digusur? Apa yang tidak punya surat-surat?" tanya warga.

"Jadi begini ya, yang direlokasi itu yang ada di bantaran sungai, kolong jembatan. Itu tanahnya negara," jawab Djarot.

(Baca juga: Djarot: Kalau Mereka Pilih Ahok-Djarot, Memang Ada yang Salah?)

Ia mengatakan, permukiman itu bukan berada di bantaran sungai atau kolong jembatan sehingga tidak akan digusur Pemprov DKI.

Djarot menyampaikan, Pemprov DKI biasanya menyediakan rumah susun sebelum melakukan relokasi.

Kata dia, relokasi tidak dilakukan sembarangan. Djarot juga meminta warga untuk mengurus sertifikat mereka agar memiliki jaminan.

"Kalau ada sertifikat ya aman sudah, sekarang kan ngurus itu sudah mudah, di bawah Rp 2 miliar BPHTB gratis," ujar Djarot.

Kompas TV Dua Paslon DKI Ini Saling Sindir soal Hasil Pilkada
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com