Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PDI-P Ini Sebut Ahok Buat Warga Miskin Jadi Tak Miskin Lagi

Kompas.com - 22/03/2017, 16:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Budiman Sudjatmiko menganggap isu penggusuran kerap menjadi isu untuk menyerang pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Budiman menjelaskan, warga perlu diubah pola pikirnya untuk memahami program penertiban permukiman yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Ahok-Djarot.

"Pemerintahan Ahok-Djarot bukan menggusur, melainkan memindahkan warga yang menempati area-area tak layak huni dan terlarang dibangun permukiman ke tempat yang jauh lebih baik," kata Budiman, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (22/3/2017).

Baca: Pakde Djarot, Katanya Ada Penggusuran Ya?

Dia menenggarai ada sejumlah pihak yang berusaha memberi pemahaman yang salah demi mendapat simpati publik. Pihak-pihak itu membangun pemikiran bahwa menetap di bantaran sungai adalah sebuah kenyamanan.

 

"Jargon yang selama ini digembar-gemborkan, 'biarkan orang miskin nyaman dengan keadaannya. Toh selama ini dia nyaman berpuluh-puluh tahun di situ'. Membela orang miskin bagi calon (gubernur-wakil gubernur) yang lain adalah 'biarkan orang miskin nyaman dengan perasaannya', padahal lingkungannya itu akan membuat dia terdegradasi hidupnya dan menurun kualitas hidupnya," kata Budiman.

Selain itu, warga selalu terancam dengan bahaya banjir. Dia mengklaim, Ahok-Djarot melakukan pendekatan yang manusiawi dalam menata kota Jakarta.

Baca: Keinginan Ahok-Djarot Bentuk Pasukan Merah dan Isu Penggusuran

Dia berpandangan, Ahok tak mau membohongi warga dengan memberikan janji tak ada gusur menggusur untuk meraup suara pada Pilkada DKI 2017.

Selain itu, dia mengklaim, kehidupan di rumah susun sebagai tempat relokasi jauh lebih layak dibanding tinggal di bantaran sungai.

"Jadi prinsipnya, Ahok mendekatkan orang miskin pada fasilitas sarana dan prasarana yang membuat dia tidak miskin lagi, hingga anak cucunya. Mengeluarkan mereka dari lingkungannya yang selama puluhan tahun bersamanya dan menimbulkan kenyaman palsu, padahal itu berbahaya," kata Budiman.

Kompas TV Dalam Pilkada DKI Jakarta kali ini perolehan suara antara pasangan nomor urut 2 dan 3 bersaing ketat di sejumlah lokasi. Di TPS 7 Pulau Pramuka dan TPS 16 Petamburan, pasangan petahana unggul tipis, sedangkan suara di lokasi korban penggusuran berhasil diraup Anies-Sandiaga.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
417 Bus Transjakarta Akan 'Dihapuskan', DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

417 Bus Transjakarta Akan "Dihapuskan", DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

Megapolitan
Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Megapolitan
Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Megapolitan
Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Megapolitan
Kasusnya Viral Kembali, Keluarga Vina Cirebon Temui Hotman Paris

Kasusnya Viral Kembali, Keluarga Vina Cirebon Temui Hotman Paris

Megapolitan
Mulai Hari Ini, Buang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu di Luar Jam Operasional Dikenakan Denda

Mulai Hari Ini, Buang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu di Luar Jam Operasional Dikenakan Denda

Megapolitan
Hari Ini, Dishub Jaksel Jaring 6 Jukir Liar di Minimarket Kawasan Kemang dan 3 di Kebayoran Baru

Hari Ini, Dishub Jaksel Jaring 6 Jukir Liar di Minimarket Kawasan Kemang dan 3 di Kebayoran Baru

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pencuri Mobil yang Seret Korbannya di Bogor, Dua Orang Masih Buron

Polisi Tangkap Empat Pencuri Mobil yang Seret Korbannya di Bogor, Dua Orang Masih Buron

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com