Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Air Terbatas, Orang Kaya Pakailah Secukupnya

Kompas.com - 22/03/2017, 21:48 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyinggung gerakan menabung air di Hari Air Sedunia ini. Hari Air Sedunia jatuh pada hari ini, Rabu (22/3/2017).

"Dari dulu, kan ada program gerakan menabung air, gema air. Air hujan jangan langsung dibuang ke sungai tapi diserap ke tanah," ujar Djarot di Jalan Bangka, Pela Mampang, Rabu. Djarot mengatakan hal itu juga yang dia terapkan di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Djarot sudah memerintahkan untuk membangun banyak embung atau waduk. Tujuannya agar air hujan yang turun ditampung terlebih dahulu dan bisa digunakan saat kemarau. Pada hari air sedunia ini, Djarot juga berpesan kepada masyarakat untuk memakai air secukupnya.

"Ingat juga air itu terbatas, terutama orang-orang kaya itu, ya pakai secukupnya," kata Djarot.

Baca: Sepenggal Cerita soal Roti Buaya dan Air Bersih di Jakarta

Selain itu, Djarot juga menegaskan pentingnya menanam tanaman. Selain untuk membuat lingkungan menjadi rindang, tanaman dan pohon bisa menyerap air. Djarot juga berpesan kepada masyarakat untuk bersama-sama membersihkan sungai.

"Kita berharap Kalli Ciliwung menjadi bahan baku untuk air PDAM seperti dulu lagi. Jangan kotori kali-kali kita," ujar Djarot.

Djarot mengatakan semua yang dia sampaikan harus terus digerakan. Dia berharap masyarakat akan semakin menghargai pasokan air.

"Kadang kita enggak peduli dan menghargai ketika air melimpah. Tapi ketika kemarau enggak ada air, kita teriak cari air, sampai salat doa minta air. Begitu dikasih air banjir, marah lagi," kata Djarot.

Baca: Hari Air Sedunia, Risma Pimpin Upacara di Atas Sungai Kalimas

Kompas TV Krisis Air, Warga Terpaksa Andalkan Mata Air

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Megapolitan
Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Megapolitan
Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Para Jukir Lansia Minimarket Itu Diputus Rezekinya...

Megapolitan
Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Penerimaan Mahasiswa STIP Dimoratorium, Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Dilanjutkan

Megapolitan
Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Muncul Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Seleksi Mahasiswa Baru STIP Ditunda, Calon Taruna: Jangan Sampai Pak Menteri Hancurkan Mimpi Kami

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Orangtua Calon Taruna Minta Kemenhub Tinjau Ulang Moratorium Seleksi Mahasiswa Baru

Megapolitan
436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna hingga Tewas

436 Mahasiswa Baru Terancam Gagal Masuk STIP Imbas Kasus Penganiayaan Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

“Kalau Belum Punya Istri dan Anak, Saya Juga Enggak Mau Jadi Jukir Liar Minimarket”

Megapolitan
Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Ratusan Miliar Rupiah Uang Parkir Liar di Jakarta Diduga Mengalir ke Ormas hingga Oknum Aparat

Megapolitan
Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Pejabat Kemenhub Dilaporkan Istrinya ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

[POPULER JABODETABEK] Protes Jukir Liar Minimarket Saat Ditertibkan | Pengakuan Jukir Uang Parkir Masuk Kas RT dan Ormas

Megapolitan
Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com