Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Pendukung Paslon Jangan Gunakan Kedekatan dengan Pimpinan

Kompas.com - 23/03/2017, 21:15 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

CIANJUR, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga Sandiaga Uno menganggap ada intervensi pendukung salah satu pasangan calon terkait pemanggilannya oleh Polda Metro Jaya dalam kasus dugaan penggelapan dalam jual beli tanah.

Ia menyebut pendukung paslon yang dimaksudkannya itu punya kedekatan dengan kekuasaan.

"Saya justru ingin mengimbau pendukung-pendukung salah satu paslon agar jangan menggunakan kedekatan dengan kekuasaan atau kedekatan dengan pimpinan untuk mengambil keunggulan," kata Sandi saat ditemui di sela-sela kegiatannya di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (23/3/2017).

 

Baca: Sandiaga: Warga Jakarta Ingin Pilkada Segera Berlalu

Sandi kembali menegaskan bahwa pelaporan dirinya bernuansa politis. Menurut Sandi, kasus yang kini menyeretnya adalah konflik antara dua orang super kaya yang sama sekali tidak melibatkannya.

Sandi menilai namanya ikut terseret disebabkan statusnya saat ini sebagai cawagub yang tengah bertarung di Pilkada.

"Dua orang super kaya banget enggak ada hubungannya sama warga Jakarta. Tapi dipaksa-paksain kearena saya lagi mengajukan diri," ujar Sandi.

 

Baca: Sandi: Orang-orang Super Kaya Ingin Lihat Saya Datang ke Polisi

Sandi menyatakan tidak ada sangkut pautnya dirinya dengan kasus pelaporannya itulah yang membuatnya memutuskan tidak memenuhi pemanggilan pertama pada Selasa (21/3/2017). Sebab, kata Sandi, dirinya sudah punya jadwal kampanye yang sudah diatur sejak jauh-jauh hari.

"Kepentingan warga Jakarta tentu lebih penting daripada kepentingan orang super kaya ini," ujar Sandi.

Kendati demikian, Sandi menyatakan sudah mengatur ulang jadwal kampanyenya. Ia pun menyatakan siap memenuhi panggilan polisi jika dipanggil kembali.

"Kita tunjukkan kita warga negara yang patuh hukum dan pasti bekerja sama dengan pihak-pihak kepolisian," kata Sandi.

Kompas TV Sandiaga Minta Polisi Tunda Pemeriksaannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com