Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Hutan Kota Srengseng, Wisata Menikmati Alam di Jakarta Barat

Kompas.com - 28/03/2017, 16:02 WIB
Dea Andriani

Penulis

Menurut Iwa seharusnya danau dihadirkan untuk ditanami tanaman rawa. Karena itu pihak pengelola tidak mengembangbiakkan jenis-jenis ikan di danau, karena bukan menjadi tujuan awal dan bertentangan dengan sifat hutan sesungguhnya.

"Hutan kota termasuk ruang terbuka hijau (RTH), itu kan binaan atau buatan, ya isinya tanaman saja yang kami atur. Kalau merembet mengurusi satwa atau binatang lain jadinya nanti ke arah kawasan konservasi atau taman nasional," ucap Iwa.

Partisipasi warga

Ada yang menarik dari pengelolaan Hutan Kota Srengseng yang berbeda dengan kawasan lain. Di sini, warga yang datang berkunjung bisa memilih sendiri bibit pohon dan menanamnya di area hutan.

Iwa mengatakan, ini merupakan salah satu upaya untuk mengajak warga lebih peduli lingkungan dan juga bisa dijadikan sebagai ‘peninggalan’ warga itu sendiri.

"Ini juga nantinya buat warga, nantinya bisa kasih tunjuk ke anak dan cucu kalau dia pernah ambil bagian (tanam pohon) untuk menjaga oksigen," ujar Iwa.

Sedangkan bibit pohon yang disediakan pengelola terdiri dari beragam jenis seperti matoa, jati, sawo, dan masih banyak lagi. Pohon yang baru ditanam ini nantinya akan menggantikan tanaman pelindung yang bersifat sementara untuk menjaga kegemburan tanah.

Kompas.com berkesempatan untuk menanam pohon matoa yang merupakan tanaman buah khas Papua.

Proses dari memilih jenis bibit pohon, menaruh bibit ke dalam tanah, hingga menggali dan mencangkul tanah dilakukan sendiri sambil didampingi oleh petugas setempat.

Terhitung sejak 17 Febuari 2017 lalu, sudah ada 31 warga yang berpartisipasi dalam penanaman ini. Iwa juga mempersilakan bagi warga yang membawa bibit sendiri dan ingin menanam di sini.

Ia berharap upayanya ini dapat berjalan baik, sehingga partisipasi Hutan Kota Srengseng sebagai pundi-pundi oksigen Jakarta terasa semakin nyata.

Jika ingin tahu mengenai apa saja yang bisa ditemukan di Hutan Kota Srengseng, bisa lihat videonya di bawah ini:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com