Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Sediakan Wadah Penampungan Ponsel Bekas untuk Diolah

Kompas.com - 31/03/2017, 14:06 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, pihaknya masih terus mengumpulkan ponsel bekas yang tak lagi digunakan. Saat ini, ada sebanyak 100 ponsel bekas yang telah terkumpul.

Pengumpulan ponsel bekas itu sebagai upaya Dinas DKI Jakarta untuk mengurangi limbah elektronik di Jakarta. Isnawa menjelaskan, pengumpulan ponsel bekas saat ini masih dilakukan pada kegiatan hari bebas kendaraan atau car free day.

Namun, di media sosial, Isnawa telah menyosialisasikan bagi perkantoran atau perusahaan-perusahaan yang hendak membantu mengumpulkan ponsel bekas, bisa langsung menghubungi Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

"Baru 100 ponsel, baru ada rencana membagikan drop box di dinas-dinas dan asrama. Ini enggak bisa cepat," ujar Isnawa kepada Kompas.com di Jakarta Pusat, Jumat (31/3/2017).

Isnawa menjelaskan, setelah nantinya terkumpul, pihaknya akan mengirim ponsel itu ke perusahaan pengolah limbah PT Prasada Pamunah Limbah Industri untuk dihancurkan.

Selanjutnya limbah itu nantinya akan didaur ulang. Isnawa mengatakan, upaya mengurangi limbah itu merupakan upaya jangka panjang Pemprov DKI Jakarta untuk menghindari efek negatif limbah elektronik. (Baca: Dinas Lingkungan Hidup DKI Tampung Ponsel Bekas, Buat Apa?)

Selain ponsel, masyarakat bisa juga menyerahkan barang elektronik lainnya kepada Dinas Lingkungan Hidup. Namun, Pemprov DKI tidak akan membeli limbah elektronik itu. Barang elektronik yang diberikan dianggap sebagai sumbangan masyarakat.

"Semua efek jangka panjang. Di luar negeri malah warga yang bayar ke pemerintah. Kami belum sampai di situlah tahapannya," ujar Isnawa.

Kegiatan pengumpulan limbah elektronik oleh Dinas Lingkungan Hidup dimulai sejak pertengahan Maret 2017.

Kompas TV Berdasarkan informasi dari laman venturebeat.com, Nokia akan kembali merilis ponsel "jadoel" mereka, yaitu Nokia 3310 dalam waktu dekat, bersamaan dengan hadirnya ponsel keluaran terbaru Nokia, yaitu Nokia 6. Ponsel terlaris di zamannya ini akan kembali dijual ke publik dalam ajangkongres ponsel dunia pada 26 Februari mendatang. Ponsel ini dihargai 59 Euro atau setara dengan Rp 833 ribu. Perusahaan memutuskan untuk kembali memproduksi Nokia 3310 karena produk ini menjadi tolok balik kesuksesan Nokia di persaingan ponsel dunia dan juga menjadi favorit pengguna karena ketahanannya dan penggunaannya yang mudah dipahami.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Megapolitan
Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi 'Online'

Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi "Online"

Megapolitan
182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

Megapolitan
Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Megapolitan
Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com