JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai wajar jika Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi DKI Jakarta tertinggi se-Indonesia.
Anies menjelaskan, sebagai Ibu Kota negara, sudah sewajarnya skor IPM DKI lebih tinggi ketimbang provinsi lain.
Harusnya, lanjut Anies, yang dilihat bukan angka absolut, melainkan peningkatan IPM per tahunnya.
"Intinya adalah tantangan meningkatkan IPM, enggak boleh bangga karena paling tinggi. Karena di Jakarta pusat segalanya. Di banyak negara, yang namanya Ibu Kota paling tinggi itu normal," ujar Anies di Jakarta Pusat, Jumat (7/4/2017).
(Baca: Dengan OK Otrip, Sandiaga Yakin IPM Jakarta Bisa Lebih Baik)
Anies menjelaskan, dari data yang dia miliki, peningkatan IPM Jakarta selama pemerintahan Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat terbilang sangat rendah dibanding provinsi lain.
Anies menyebut, dari data itu, perubahan IPM DKI selama dua tahun belakangan berada di urutan ke-8 terbawah.
"Pertanyaanya apakah selama dua tahun terakhir IPM-nya mengalami peningkatan? Datanya menunjukkan peningkatan kita (Pemprov DKI) paling rendah meskipun meningkat," ujar Anies.
"Jakarta peningkatannya lebih rendah. Saya rasa kalau tidak salah nomor delapan dari bawah perubahannya. Padahal yang dibutuhkan perubahan," ujar Anies.
Dari laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur DKI Jakarta Tahun 2016 yang disampaikan kepada DPRD DKI Jakarta, skor IPM Provinsi Jakarta pada tahun 2016 adalah 78,99.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.