Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu dan Anak Korban Penodongan di Angkot Pulang dari Rumah Sakit

Kompas.com - 12/04/2017, 15:52 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Risma Oktaviani (26) dan anaknya yang berusia dua tahun (DI) - keduanya merupakan korban penyanderaan di angkot KWK 25 di kolong fly over Buaran, Duren Sawit, Jakarta Timur - pulang dari di rumah sakit, Rabu (12/4/2017) sekitar pukul 13.50 WIB. 

Sambil menggendong anaknya, Risma keluar dari ruang perawatan di RS Persahabatan di Pulogadung, Jakarta Timur. Risma yang memakai masker terlihat ditemani suaminya Nur Sopian.

Di RS Persahabatan, Risma menjaga anaknya yang mesti dioperasi akibat terluka karena terkena pisau Hermawan (28), pelaku penodongan dan penyanderaan di angkot tersebut. Risma yang terluka di tangan dan di leher, sudah mendapat perawatan di RS Islam Pondok Kopi tak lama setelah kejadian.

Kepada wartawan, Risma mengaku kondisinya dan sang anak sudah sehat, meski masih merasakan sedikit sakit di bagian yang terluka.

"Iya, alhamdulilah (sudah) sehat," kata Risma, kepada awak media, Rabu siang.

Menurut Risma, setelah pulang pada hari ini, ke depan anaknya masih akan rawat jalan di RS Persahabatan. "Hari Senin (depan) masih kontrol aja," ujar Risma.

Baca juga: Korban Penodongan di Angkot Alami Luka di Tangan dan Punggung

Sopian mengatakan, luka tusuk akibat pisau pelaku nyaris membahayakan keselamatan anaknya.

"Kurang berapa senti lagi hampir kena paru-parunya. Untung aja enggak. Jadi alhamdulilah bisa ditolong, sudah dijahit, jadi enggak ada permasalahan lagi," ujar Sopian.

Kepala Instalasi Pelayanan Humas dan Promosi Kesehatan RS Persahabatan, Yusuf Nur Hakim mengatakan, pihaknya menangani D yang terluka akibat pisau dari pelaku. Luka yang dialami bocah itu di bagian punggung lebarnya sekitar 5 sentimeter.

"Tetapi tidak tembus dinding paru," ujar Nur Hakim.

Sementara Risma, menurutnya sudah ditangani di RS Islam Pondok Kopi. Di sini, Risma hanya menemani anaknya yang dirujuk untuk operasi.

"Tidak ada tindakan untuk ibunya di sini," ujar Nur Hakim.

Kondisi Dafa menurutnya sehat dan sudah mulai ceria kembali. Soal administrasi, biaya operasi anak menurutnya ditanggung BPJS. Tidak ada masalah soal administrasi.

"Jadi tidak bayar," ujarnya.

Hermawan menodong Risma dan anaknya di dalam angkot jurusan Rawamangun-Pulogadung Minggu (9/4/2017) malam lalu, sekitar pukul 19.00 WIB. Hermawan naik angkot di depan Kantor Perumnas III. Saat di dalam angkot, ia tiba-tiba menodongkan senjata tajam kepada penumpang dan meminta ponsel, kalung, serta gelang mereka diberikan kepadanya.

Hermawan menodongkan senjata tajam ke leher Risma yang menggendong anaknya. Dalam penyanderaan itu, pelaku minta diberi jalan agar bisa kabur.

Pada saat bersamaan, anggota Satlantas Jakarta Timur, Aiptu Sunaryanto melintas untuk berangkat dinas. Sunaryanto sempat bernegosiasi selama 30 menit dengan Hermawan. Saat melihat Hermawan lengah, Sunaryanto menembak lengan kanan Hermawan untuk melumpuhkannya.

Baca juga: Aiptu Sunaryanto, Polisi yang Gagalkan Penodongan di Angkot Terima Penghargaan dari Kapolda

Kompas TV Seperti apa cerita di balik aksi heroik Aiptu Sunaryanto yang berhasil menyelamatkan ibu dan anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com