Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Bentuk Brigade Beringin Tanggulangi Intimidasi di TPS

Kompas.com - 16/04/2017, 17:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar membentuk pasukan "Brigade Beringin" untuk mengawal pelaksanaan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

Adapun Brigade Beringin ini di bawah koordinasi Yorris Raweyai, koordinator bidang Polhukam, Partai Golkar.

Politisi Partai Golkar yang juga Sekretaris Tim Pemenangan Ahok-Djarot, TB Ace Hasan Syadzily menjelaskan "Brigade Beringin" dibuat khusus sebagai tim reaksi cepat.

"Kalau ada kecurangan di TPS (tempat pemungutan suara), mereka sudah dibekali secara cepat untuk mendatangi TPS yang bermasalah. Kemudian akan ditindaklanjuti oleh tim hukum kami," kata Ace di gedung DPD Golkar DKI Jakarta, Minggu (16/4/2017).

Baca juga: Setya Novanto Terima Penyerahan Brigade Beringin Partai Golkar

Sementara itu, Ketua DPD Golkar DKI Jakarta, Fayakhun Andriadi menjelaskan, ada 215 orang yang tergabung dalam "Brigade Beringin". Mereka berkumpul di dua lokasi. Yakni di sebuah ballroom bersama 705 validator yang telah direkrut Partai Golkar dan di kantor DPD Golkar DKI Jakarta. Adapun ratusan validator itu bekerja di belakang laptop dan memantau data yang tak singkron serta kondisi di tiap TPS.

"Kalau ada intimidasi pemilih di kelurahan tertentu, 'Brigade Beringin' bergerak ke sana dan tidak pakai seragam, mereka mencari tahu apa yang terjadi. Kalau perlu dukungan personel lebih banyak, kami kerahkan lapis kedua dan ambil tindakan," kata Fayakhun.

Yorris Raweyai menambahkan, pihaknya telah memberi pelatihan selama dua minggu bagi pasukan "Brigade Beringin". Golkar merekrut satu orang setiap kelurahan. Dia memastikan, pasukannya tak akan membuat onar atau gaduh pada pelaksanaan pesta demokrasi.

"Mereka memberi pengawalan bagi kader partai dan masyarakat. Karena sekarang masyarakat hidup dengan kegamangan provokasi isu," kata Yorris.

Baca juga: GP Ansor Identifikasi 47 Lokasi Rawan Intimidasi terhadap Pendukung Ahok-Djarot

Adapun Partai Golkar merupakan salah satu partai politik pengusung pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Kompas TV Apa Dampak Pencegahan Setya Novanto? (Bag 3)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com