Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Cucu, Jamban Dikredit

Kompas.com - 02/05/2017, 19:00 WIB

Di desa ini, keramik lumrah digunakan sebagai lantai rumah. Hanya beberapa rumah yang masih berlantai semen. Bangunan rumah pun banyak yang telah permanen.

Sepeda motor juga bukan hal baru bagi warga desa. Juga telepon seluler lengkap dengan earphone. Televisi pun jamak menghiasi ruang tamu.

Namun, rerumputan, semak, empang, dan kali masih menjadi tempat warga desa membuang hajat.

"Masih ada warga di desa ini yang tidak memiliki WC. Mereka membuang hajat di kebun alias 'dolbon', empang, dan sungai atau kali, " kata Manajer Advokasi Water.org Indonesia Musfarayani saat berkunjung ke desa itu.

Water.org Indonesia adalah salah satu lembaga yang memberi bantuan dana untuk pengadaan jamban dan air bersih bagi warga kurang mampu. Penyaluran dana tersebut melalui Kopsyah BMI.

Sang Sang (61), perempuan peternak kambing warga Kampung Cayur, Desa Sindang Sono, memilih mengambil kredit pompa air untuk mendapatkan air bersih. Ia mengambil kredit untuk mesin penyedot air tanah dengan kedalaman 40 meter. Ia mendapatkan pinjaman Rp 5 juta dengan periode pengembalian dua tahun.

"Saat ini, saya sudah senang karena airnya banyak. Saya tidak perlu lagi nyalur ke tetangga," kata Sang Sang yang bersuamikan seorang petani.

Setelah air bersih, Sang Sang berencana mengambil kredit lagi untuk membangun dapur. Akan tetapi, ia dianjurkan oleh penanggung jawab Kopsyah BMI Pasar Kemis untuk membangun WC dan kamar mandi.

Camat Sindang Jaya, Abdul Salam, mengatakan, sebagian warga Desa Sidang Sono adalah petani, buruh, dan pengumpul limbah dari beberapa kawasan industri, seperti di Balaraja dan Pasar Kemis.

Ia mengatakan, sejauh ini pihaknya belum melakukan program pembangunan WC dan kamar mandi untuk warga Desa Sindang Sono. Karena itu, ia sangat mendukung jika ada pihak lain yang bisa membantu warga desa meningkatkan kesejahteraan dan kebersihan lingkungan.

Akan tetapi, kata Abdul, sejauh ini warga Desa Sindang Sono sudah memiliki jamban di rumahnya.

"Di sini sudah enggak ada lagi warga yang dolbon. Tidak ada lagi warga yang buang hajat di empang atau di kali. Mereka sudah memiliki jamban sendiri," tuturnya.

Kredit

Presiden Direktur Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara mengatakan, pihaknya menyediakan dana untuk kredit mikro tata kelola sanitasi dan kredit mikro air bersih skala rumah tangga. Hal ini mereka lakukan karena melihat masih banyak warga yang belum memiliki jamban sehingga perlu pertolongan dalam segi pembiayaan.

"Kami ingin mengembalikan fungsi koperasi sebagai salah satu lembaga yang bisa diandalkan rakyat, yaitu untuk menyejahterakan dan juga menyehatkan para anggotanya. Kami ingin memastikan masyarakat berpenghasilan rendah juga mendapatkan kesempatan memiliki jamban dan septic tank yang layak," kata Batubara.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar sangat mendukung program kredit air bersih dan sanitasi yang dikucurkan koperasi ini. Kredit ini bersinergi dengan program Gerakan Bersama Rakyat Atasi Permukiman Padat, Kumuh, dan Miskin dari Pemerintah Kabupaten Tangerang.

(PINGKAN ELITA DUNDU/Harian KOMPAS)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 2 Mei 2017, di halaman 28 dengan judul "Demi Cucu, Jamban Dikredit".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Otopsi Sementara Mayat Dalam Toren, Tidak Ada Luka dan Positif Narkoba

Hasil Otopsi Sementara Mayat Dalam Toren, Tidak Ada Luka dan Positif Narkoba

Megapolitan
Hotman Paris: Lima Terpidana Mengatakan Bukan Pegi Pembunuh Vina Cirebon

Hotman Paris: Lima Terpidana Mengatakan Bukan Pegi Pembunuh Vina Cirebon

Megapolitan
Kasus Mayat Dalam Toren, Bandar Narkoba yang Kabur dari Kejaran Polisi

Kasus Mayat Dalam Toren, Bandar Narkoba yang Kabur dari Kejaran Polisi

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Toren di Pondok Aren adalah Bandar Narkoba

Polisi: Mayat Dalam Toren di Pondok Aren adalah Bandar Narkoba

Megapolitan
Dua dari Tiga DPO Kasus Vina Dinyatakan Fiktif, Keluarga Minta Polisi Telusuri Lagi

Dua dari Tiga DPO Kasus Vina Dinyatakan Fiktif, Keluarga Minta Polisi Telusuri Lagi

Megapolitan
Peringati Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia, 'We Are Sisters' Edukasi Warga Binaan Lapas Perempuan Jakarta

Peringati Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia, "We Are Sisters" Edukasi Warga Binaan Lapas Perempuan Jakarta

Megapolitan
Tanahnya Dijadikan Akses Jalan, Ketua RT di Bekasi: Saya Izinkan asal Tegur Sapa dan Permisi

Tanahnya Dijadikan Akses Jalan, Ketua RT di Bekasi: Saya Izinkan asal Tegur Sapa dan Permisi

Megapolitan
Keluh Pegawai Swasta di Jakarta Soal Iuran Tapera, Bikin Gaji Makin Menipis...

Keluh Pegawai Swasta di Jakarta Soal Iuran Tapera, Bikin Gaji Makin Menipis...

Megapolitan
Panca Darmansyah Ajukan Eksepsi Atas Dakwaan Jaksa di Kasus Pembunuhan dan KDRT

Panca Darmansyah Ajukan Eksepsi Atas Dakwaan Jaksa di Kasus Pembunuhan dan KDRT

Megapolitan
Soal Potongan Tapera, Karyawan: Yang Gajinya Besar Enggak Berasa, Kalau Saya Berat...

Soal Potongan Tapera, Karyawan: Yang Gajinya Besar Enggak Berasa, Kalau Saya Berat...

Megapolitan
Tak Hanya Pembunuhan Berencana, Panca Darmansyah Juga Didakwa Pasal KDRT

Tak Hanya Pembunuhan Berencana, Panca Darmansyah Juga Didakwa Pasal KDRT

Megapolitan
Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai: Pendapatan Segitu Saja Malah Dipotong Melulu

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai: Pendapatan Segitu Saja Malah Dipotong Melulu

Megapolitan
Jaksa: Panca Darmansyah Lakukan KDRT ke Istri karena Cemburu

Jaksa: Panca Darmansyah Lakukan KDRT ke Istri karena Cemburu

Megapolitan
Tutup Akses Jalan Rumah Warga, Ketua RT di Bekasi: Dia Tak Izin, ini Tanah Saya

Tutup Akses Jalan Rumah Warga, Ketua RT di Bekasi: Dia Tak Izin, ini Tanah Saya

Megapolitan
DPW PSI Terima Berkas Pendaftaran Achmad Sajili sebagai Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

DPW PSI Terima Berkas Pendaftaran Achmad Sajili sebagai Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com