Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Sebut Kemenangannya pada Pilkada DKI Seperti Serangan 1 Maret 1949

Kompas.com - 03/05/2017, 22:40 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyebutkan kemenangannya pada Pilkada DKI Jakarta mengejutkan banyak pihak seperti serangan umum 1 Maret 1949 yang dilakukan pejuang Republik Indonesia terhadap Belanda di Yogyakarta.

Anies mengatakan, seperti serangan 1 Maret yang dilakukan secara gerilya, kemenangan Anies-Sandiaga Uno juga terjadi secara tak terduga dan mengejutkan.

"Sumber daya kemarin beda sekali. Begitu harinya (Pilkada DKI 19 April), muncul seperti perang gerilya Jenderal Sudirman 1 Maret. 19 April seperti tidak terlihat," ucap Anies, dalam acara tasyakuran PAN di Jalan Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (3/5/2017).

Anies mengatakan, kemenangan itu salah satunya didapatkan dengan bantuan relawan pendukung Anies-Sandiaga yang berada di seluruh wilayah di Jakarta, khususnya yang berada di pinggiran kota.

Anies menilai, sejumlah hasil survei yang sebelumnya tidak mengunggulkanya, tidak mempertimbangkan aspek relawan yang bekerja hingga ke pelosok wilayah di Jakarta.

"Perjuangan-perjuangan yang tak terlihat di kampung-kampung oleh relawan, maka itu tidak kelihatan dalam survei," ujar Anies.

(baca: Anies Berharap Penggusuran Pasar Ikan Pertimbangkan Masa Transisi)

Anies mengatakan, dia sempat khawatir terhadap hasil survei di beberapa wilayah yang pada Pilkada DKI putaran pertama tidak mengunggulkannya.

Namun, berkat kerja keras relawan, Anies-Sandiaga unggul dari pesaingnya cagub-cawagub petahana DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

"Di (Jakarta) Utara kami sangat pesimis. Tapi Alhamdulillah mereka membalikkan. Utara, Timur, semua wilayah kami menang. Ini keberhasilan kolosal," ujar Anies.

Berdasarkan hasil rekapitulasi suara Pilkada DKI Jakarta 2017 yang dilakukan KPU DKI Jakarta, perolehan suara Anies-Sandiaga unggul dari pasangan Ahok-Djarot. Penetapan gubernur-wakil gubernur terpilih akan disampaikan pada 5 Mei 2017.

Kompas TV Anies-Sandi Bentuk Tim Sinkronisasi Pergantian Kepemimpinan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com