JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Tuty Kusumawati mengatakan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2022 sudah mulai disusun. Namun, hal yang disusun hanyalah rancangan teknokratis saja.
"Kami Bappeda memang diberi tugas oleh kosntitusi untuk menyiapkan secara teknokratis, kan ada aspek-aspek yang bisa dihitung siapapun gubernurnya," kata Tuty di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (5/5/2017).
Baca juga: Tim Anies-Sandi Minta Pihak Ahok Tak Susun RPJMD 2018-2022
Hal-hal teknokratis yang sudah bisa disusun misalnya seperti laju pertumbuhan penduduk dan ekonomi selama 5 tahun ke depan. Siapapun yang menjadi kepala daerah, hal itu sudah bisa dihitung sejak saat ini dan dimasukan dalam rancangan RPJMD.
"Kami ada juga di atas RPJMD itu ada RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang), itu juga kami perhatikan. Ada aspek teknokratis yang memang dijaga kesinambungannya," kata Tuty.
Lihat juga: Diminta Tim Anies-Sandi Tak Susun RPJMD 2018-2022, Ini Kata Ahok
Namun akan ada proses sinkronisasi RPJMD dengan visi dan misi gubernur serta wakil gubernur terpilih. Tuty mengatakan rancangan teknokratis itu akan diintegrasikan dengan aspek politis kepala daerah nanti.
"Jadi seluruh visi misi gubernur dan wagub terpilih akan mewarnai keseluruhan RPJMD," ujar Tuty.
Tuty belum bisa memastikan kapan proses sinkronisasi akan dimulai. Namun penetapan RPJMD 2018-2022 akan dilakukan oleh gubernur dan wakil gubernur terpilih.
"Paling lambat 6 bulan setelah gubernur baru dilantik, sudah harus ditetapkan," kata Tuty.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.